Anggota Komisi III DPR Aboe Bakar Al Habsyi mengapresiasi kerja Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam pengungkapan pabrik pil PCC di Solo dan Semarang beserta gudang penyimpanannya di Sukoharjo.
"Ini adalah kerja luar biasa, apalagi saya dengar prosesnya membutuhkan waktu hingga lima bulan. Apa yang dilakukan BNN ini menunjukkan komitmen mereka yang tinggi terhadap peredaran narkoba," katanya kepada wartawan di Jakarta, Kamis (7/12).
Aboe menjelaskan, secara khusus narkoba jenis PCC ini banyak meresahkan masyarakat, karena dampaknya yang luar biasa untuk para penggunanya. Pengaruh obat ini disebut bisa membuat penggunanya seperti zombie, sehingga sangat membahayakan. Karenanya saya mensupport penuh upaya pembongkaran jaringan produksi mapun distribusi PCC di Indonesia.
"Hukum harus ditegakkan. Jangan sampai generasi penerus bangsa kita dirusak oleh narkoba. Pemilik pabrik harus diberi hukuman setimpal," katanya.
Ketua DPP PKS ini mendorong agar BNN beserta aparat kepolisian menelusuri lokasi produksi dan penyedia bahan dari narkoba PCC ini. Sehingga peredaran PCC dapat dicegah sejak dari hulunya. Hal ini perlu dilakukan untuk mengamankan masyarakat Indonesia khususnya generasi muda dari bahaya pengaruh narkoba. "Pencegahan jangan hanya di hilir, tapi di hulu sudah harus dicegah. Lebih awal diungkap akan menyelamatkan generasi muda," ujarnya.
Menurut Aboe, perlu juga ditingkatkan kewaspadaan masuknya narkoba di pintu pintu imigrasi Indonesia. Agar bahan PCC maupun produk jadinya bisa di tangkal masuk ke wilayah NKRI.
"Di sini BNN dapat bekerja sama dengan pihak pengamanan bandara, pelabuhan maupun dengan pihak bea dan cukai. Dengan kerja sama yang baik saya yakin akan mendapatkan hasil yang optimal," pungkasnya.