Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) menggelar acara perlombaan Qiraatul Kutub dalam rangka menyambut tahun baru Islam 1 Muharram 1440 H tahun 2018, diharapkan momentum tersebut sebagai jalan menuju hal yang lebih baik, acara tersebut berlangsung di Komplek Pendopo Wabup Abdya, Kamis (6/9/2018) malam.
Kegiatan perlombaan baca kitab ini yang pertama sekali dilaksanakan pemkab Abdya melalui Dinas Syariat Islami akan memperlombakan pembacaan kitab Matan Taqrib dan kitab Bajuri, yang akan diikuti ratusan peserta dari berbagai pesantren dan dayah di kabupaten tersebut sejak tanggal 6 sampai dengan 10 September 2018.
Kegiatan dengan diangkat tema "Mewujudkan Generasi Qurani Menyongsong Aceh Barat Daya Madani" itu dibuka oleh Wakil bupati Abdya Muslizar. MT dan dihadiri Dandim 0110 Abdya Letkol Arm Iwan Aprianto, SIP, Wakapolres Abdya Kompol Jatmiko, SH, mewakili Kejari Abdya, mewakili Ketua MPU Abdya, Kadis Syariat Islam Abdya, Rajuddin, S.Pd, Kasatpol PP Abdya, Riad, SE, para Camat, Kapolsek kota Blangpidie, peserta lomba dan sejumlah tamu undangan lainnya.
Pelaksanaan acara tersebut juga dalam hal memberikan pemahaman kepada generasi Islam, bahwa tahun baru Islam itu pada 1 Muharram, dan juga hal ini dengan mengadakan perlombaan-perlombaan yang berkaitan dengan Islam, hal ini sebagaimana disampaikan Wabup Abdya Muslizar. MT saat membuka acara tersebut.
"Saat saya masih SMP dan SMA itu ada kegiatan lomba, baik itu pidato dan yang lain yang menyangkut dengan Islam, sehingga tersampaikan kepada generasi bahwa tahun baru Islam itu 1 Muharram", sebut Wabup Abdya.
Selanjutnya, Wabup Muslizar juga menjelaskan alasan mengadakan perlombaan pembacaan kitab kuning tersebut, hal ini guna meningkatkan motivasi santri-santri agar lebih gigih dalam hal menimba ilmu agama, dan juga mengasah kemampuan para santri agar ketika terjun ke masyarakat sigap menghadapi semua persoalan.
"Kenapa pula mesti pembacaan kitab kuning, karena kita menginginkan meningkatkan motivasi, jangan hanya pidato, syahir Qur'an dan sebagainya, karena santri dan santriwati belajar di dayah itu tidak terekspos, padahal kedepan para teungku-teungku ini yang akan berhadapan dengan masyarakat atau yang akan mentransfer ilmu kepada masyarakat, sehingga pada momen begini kita tampilkan ke publik," ungkap Wabup Abdya Muslizar.
Wabup berpesan kepada para camat, yakni kecamatan Lembah Sabil, Manggeng, Tangan-tangan, Setia, Kuala Batee dan kecamatan Babahrot, agar pada hari Selasa tanggal 10 September 2018 para Camat melakukan koordinasi dengan semua elemen masyarakat, bahwa pada tanggal tersebut dilakukan pawai ta'aruf dengan melibatkan siswa sekolah, santri, pegawai negeri sipil, para medis di Puskesmas dan aparatur desa.
"Kami sampaikan kepada camat dan ibu camat, pada hari Selasa (10/9/2018) agar melakukan pawai ta'aruf di kecamatan masing-masing kecuali Blangpidie, Susoh dan Jeumpa, yang kita pusatkan di mesjid Agung, dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat, baik itu anak sekolah, santri, pegawai maupun aparatur desa, dengan mengenakan pakaian putih-putih," ujarnya.
Sejumlah kasus-kasus di Abdya, Wabup Muslizar mengajak dan berharap kepada para santri dan teungku-teungku agar dapat bersama-sama memberantas kasus-kasus yang terjadi seperti pelecehan seksual terhadap anak, kekerasan terhadap ibu dan anak, LGBT, sodomi bahkan yang terakhir ditangkap nya mucikari.
"Kami juga berharap kepada para Abu-abu, teungku-teungku agar melihat perkembangan kabupaten Abdya yang selama ini, bahwa sebagaimana yang muncul di media sosial tentang pelecehan seksual terhadap anak, kekerasan terhadap ibu dan anak, LGBT, sodomi bahkan yang terakhir ditangkap nya mucikari," jelasnya.
Untuk mengangkat kasus-kasus tersebut, tentu semua pihak harus bekerja lebih ekstra, sebab, istilahnya, ketika Abdya ini menyatakan perang terhadap persoalan itu, maka, informasi pun akan menjadi berkembang.
"Ini jangan katakan bahwa malu saya, sebentar-bentar di Abdya, padahal, saat kita mulai perang itu akan terdengar letupan senjata, tapi kalau kita biarkan tidak memerangi maksiat ini ibarat api dalam sekam, api didalam membakar tapi kita tidak tahu, dan kenapa kita disini banyak kasus, karena pihak kepolisian, TNI dan Kejaksaan itu melakukan perang terhadap mereka," jelasnya.
"Sehingga, ketika adanya letupan senjata, ada orang yang dibidik, ada orang yang dicurigai bahkan ada orang yang menjadi korban, ini bukan lah masalah yang pertama terjadi, tapi ini sudah lama, namun tidak ada yang berani perang, tapi kita siap untuk menerangi ini," ungkap Wabup.
Dalam kesempatan itu juga, Wabup Abdya memberikan apresiasi kepada Kasatpol PP yang telah berani dan siap memberantas penyakit masyarakat tersebut, dimana, beberapa hari yang lalu, Satpol PP dan WH Abdya berhasil meringkus mucikari atau yang sering disebut di media 'Mama Ros'.
"Saya apresiasi kepada Kasatpol PP dan personil, tengah malam masuk pesan pada saya bahwa mereka menangkap satu persatu orang, yaitu mucikari dan pelacur, ini perlu kita sampaikan bahwa butuh dukungan dari santri-santri dan teungku-teungku," ucap Wabup.
Muhammad Taufik