DPD RI meminta Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) bekerja optimal untuk meningkatkan keterampilan, kemampuan bahasa dan pengetahuan hukum calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) sebelum dikirim keluar negeri. DPD juga mendorong BNP2TKI merekrut bidan dan perawat PTT sebagai calon PMI.
Wakil Ketua Komite III DPD RI Delis Julkarson Hehi mempertanyakan kenapa BNP2TKI dan pemerintah masih suka kesulitan mencari PMI berketerampilan tinggi untuk dikirim keluar negeri. Padahal, banyak pencari kerja kerja di Tanah Air yang memiliki keterampilan.
"Saya minta BNP2TKI memikirkan cara untuk mengirim perawat atau bidan PTT kita bekerja di luar negeri. Perawat atau bidan adalah tenaga kerja terampil, jadi kalau mereka bekerja di luar negeri akan ikut membawa citra positif Indonesia. Kita jangan hanya mengirim tenaga kerja kasar," kata Senator Asal Sulawesi Tengah ini.
Delis menyampaikan, saat ini banyak perawat dan bidan di daerah yang belum terserap lapangan kerja. Padahal, perawat dan bidan di daerah tersebut memiliki keahlian yang baik. "Saya minta Kepala BNP2TKI agar ikut memikirkan nasib perawat dan bidan. Alangkah baiknya kalau mereka bisa bekerja di luar negeri dengan penghasilan yang besar," katanya.
Kepala BNP2TKI Nusron Wahid menyampaikan, peluang dan kesempatan pasar PMI di luar negeri sangat besar. Khususnya, PMI dibidang formal. "Saat ini BNP2TKI memprioritaskan untuk sektor hospitality, kesehatan, manufactur, konstruksi dan IT," ungkapnya.
Nusron menambahkan, BNP2TKI melakukan beberapa program untuk mendorong penempatan PMI Formal. Di antaranya, melaksanakan upgrading skill bagi PMI agar memenuhi persyaratan yang dibutuhkan, baik bahasa Inggris maupun kompetensi.