Asia Sentinel akhirnya meminta maaf kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Partai Demokrat dan Rakyat Indonesia atas artikel investigasi yang ditulis pemimpin redaksinya terkait telah terjadinya pencucian uang dalam jumlah jumbo di era Presiden SBY.
BACA: Kapok! Media Hongkong ini Minta Maaf Pada SBY dan Partai Demokrat
BACA: Kapok! Media Hongkong ini Minta Maaf Pada SBY dan Partai Demokrat
Lalu bagaimana respon Demokrat?
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Pandjaitan ketika dikonfirmasi IstanaPos.com dinihari tadi (20/9) mengaku telah membuka pintu maaf kepada media asal Hongkong tersebut.
"Ya sudah minta maaf, kita terima," jawab Hinca singkat.
Sebelumnya, Partai Demokrat berencana membawa artikel investigasi yang ditulis John Berthelsen itu ke ranah hukum. SBY bahkan menuntut Rp177 triliun-- senilai jumlah uang yang dituliskan Asia Sentinel terkait pencucian uang, jika tulisan media asal Hongkong tersebut tak terbukti.
Hinca, pada Senin (17/9) bahkan telah melayangkan laporan resmi pemberitaan media asing ini kepada Dewan Pers di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
Sekjen Partai Demokrat ini juga berencana mengajak Dewan Pers Indonesia ikut Partai Demokrat bertemu Dewan Pers Hongkong untuk mengadukan laporan konspirasi pencurian uang negara sebesar US$12 miliar dalam kasus Bank Century yang diterbitkan media asing ini.
Ketika ditanya apakah proses hukum dan langkah lainnya akan tetap dilanjutkan oleh partai Demokrat, Hinca mengaku lebih memilih memaafkan. "Mulia memaafkan," pungkasnya. (*)