Anggota Komisi III sekaligus Wakil Ketua Fraksi PKS DPR Aboe Bakar Al Habsyi prihatin mendengar kasus praktek suap menyuap antara narapidana dan pegawai terkait fasilitas ruang tahanan di lapas sukamiskin.
"Sungguh saya menyesalkan kejadian di lapas sukamiskin. Ini seharusnya tidak terjadi jika kepala lapasnya berinegritas dan sistemnya tidak memungkinkan untuk terjadinya pelanggaran," katanya di Jakarta, Selasa (24/7).
Aboe mensinyalir apa yang terjadi di lapas Sukamiskin adalah fenomena gunung es. Bisa jadi situasi serupa banyak terjadi di lapas yang lain, tentunya hal ini harus diantisipasi dengan baik oleh Menteri Hukum dan HAM Yassona Laoly. Agar jangan sampai kejadian serupa terulang kembali.
"Untuk perbaikan lapas, pembenahan harus dilakukan bukan hanya di lapas sukamiskin, tapi di seluruh lapas di Indonesia. Hal ini perlu menjadi early warning untuk pembenahan seluruh lapas di Indonesia," ujarnya.
Menurutnya, ada dua hal yang perlu diperhatikan untuk pembenahan lapas di Tanah Air. Pertama, adalah pembenahan sistem dalam lapas. Sistem yang baik harus mampu menutup peluang adanya kongkalikong antar petugas dengan warga binaan. Aturan sedapat mungkin mengedepankan tertib hukum dan tertib aturan dalam lapas.
Kedua adalah penguatan integritas para petugasnya. Dengan integritas yang baik peraturan yang ada akan dapat diimplementasikan secara tepat. Tanpa integritas, aturan sebaik apapun akan dapat diakali. Oleh karenanya integritas ini akan menjadi kunci paling strategis pembenahan lapas.
"Kasus di lapas sukamiskin ini harus diusut tuntas, perlu ada efek jera. Jangan sampai warga binaan malah mengatur-gatur pimpinan dan pegawai lapas. Kejadian di sukamiskin cukuplah jadi yang terakhir yang mencoreng citra pengelolaan lapas di Indonesia," pungkasnya.