Puluhan Pemuda dari beberapa komunitas dan Organisasi Kepemudaan (OKP) yang ada di Kabupaten Aceh Barat Daya melakukan Diskusi Warung Kopi pada hari Minggu (10/12/2017) bertempat di Aula Lantai dua AW Kupi Blangpidie.
Dalam diskusi tersebut para pemuda membahas tentang bagaimana peran kaum muda agar bisa terlibat dalam program yang telah digagas oleh Bupati Akmal yang akan dijalankan pada Tahun 2018. Dimana salah satu program unggulannya adalah Program Pertanian berupa tanam jagung.
Fauzi al-Adani, yang menjadi inisiator kegiatan itu mengatakan bahwa mereka terinspirasi dari sekelompok anak muda yang berani terjun ke dunia pertanian walaupun sebagian besar mereka adalah sarjana.
"Awalnya kami terinspirasi dari kelompok MMJ (Muda Mita Jeulame) yang telah terlebih dahulu melakukan hal ini. Melihat kegiatan mereka, kami pun ikut termotivasi. Dan Kami melihat peluang kerja kantoran semakin mengecil, apalagi dengan kondisi wilayah kita yang bukan daerah industri. Sehingga kami anak muda harus berani keluar dari zona nyaman," ijar Fauzi, yang juga Ketua Komunitas Muda Pendukung Akmal-Muslizar ini.
Ia menambahkan, beranjak dari pemikiran itulah, kami bersama kawan-kawan akhirnya mengajak duduk dan berdiskusi membicarakan mekanisme yang akan kita lakukan untuk mewujudkan kemauan itu.
"Setelah berdiskusi selama dua jam, akhirnya kita sepakat untuk membentuk sebuah Gerakan yang kita namai dengan Gerakan Muge Tani (Muda Gemar Bertani). Gerakan ini berbentuk sebuah kelompok tani, dimana nantinya setiap anggota mencari lahan dan mengerjakannya sendiri. Tugas gerakan ini adalah membina para anggota dengan meminta bantuan dari pemerintah untuk membantu menyediakan bibit dan pupuk. Nanti hasilnya akan dinikmati oleh para anggota itu sendiri. Tugas kita hanya membina, agar anak muda punya motivasi lebih untuk menjalankannya," ujar Fauzi yang ditunjuk sebagai Koordinator Umum Gerakan Muge Tani.
Sementara itu, Ferri Satria yang juga ikut dalam diskusi itu menyampaikan bahwa anak muda harus cerdas melihat peluang. Jangan hanya terpaku pada sebuah kebiasaan.
"Memang tidak salah kita berharap kerja di pemerintahan atau kantoran. Tapi jangan terlalu fokus, apalagi dengan kondisi saat ini, dimana pemerintah tidak akan mampu menampung semuanya. Nah, selaku anak muda kita harus pandai mencari celah. Program tanam jagung adalah salah satu solusi yang sangat bagus untuk menekan angka pengangguran. kita pemuda harus berani mengambil peluang itu. Jadi saya berharap kawan-kawan mau ikut dalam gerakan ini," tutup pemuda asal Blangpidie itu. (*)