Bupati Aceh Barat Daya (Abdya) Akmal Ibrahim, SH, patut diapresiasi, bagaimana tidak, ribuan warga net didaerahnya kocar-kacir dengan status nya tentang wacana pembatalan perekrutan tenaga kontrak non PNS bagi putra-putri Abdya tahun 2018.
Dalam masa dua hari, ribuan tanggapan komentar di status Bupati Abdya, Akmal Ibrahim, itu bercorak cara ditanggapi, mulai dari mendukung tentang wacana tersebut hingga menolak karena merasa tak berpihak pada nya, sebab menurut netizen, mengingat lapangan pekerjaan di Abdya yang amat sempit, dan tak sedikit pula yang memberi masukan kepada Bupati Akmal yang akhir saran tersebut juga menyerahkannya kepada Akmal sebagai pemegang kewenangan penuh di Abdya itu.
Namun, Bupati Abdya Akmal Ibrahim kembali melayangkan status tentang akan melanjutkan perekrutan tenaga kontrak tersebut, mengingat, minat putra-putri Abdya yang begitu tinggi untuk mengikuti nya dan berharap bisa bergantung hidup pada pemerintah, Minggu (10/12/2017).
"Kawan-kawan semua, status saya tentang wacana menghentikan kontrak, sudah ditanggapi lebih dari 1000 komentar. Ternyata, perhatian dan minat untuk menjadi tenaga kontrak, sangat tinggi," tulis Bupati Abdya, Akmal Ibrahim.
Ternyata, Bupati Akmal hanya berniat untuk membuat masyarakat Abdya sadar dengan pemikiran rasional, positif dan beretika dalam sebuah harapan. Ia menginginkan putra-putri Abdya ini agar lebih cerdas dan berinovasi, sehingga putra-putri terbaik Abdya ini menjadi pelaku pembangunan Abdya kedepan tanpa harus terus bergantungan kepada pemerintah.
"Senang sekali saya bisa memahami arus pemikiran kawan-kawan yg ikut komentar di status itu. Termasuk Apa yg menjadi harapan, permasalahan, dan kekecewaan yg kalian tahan-tahan," kata Akmal.
Pemimpin Abdya ini memiliki cara tersendiri untuk membuat masyarakatnya agar lebih sejahtera dan bermartabat, dimana, dengan cara membuat satu status di dinding akunnya yang diyakini akan terdapat banyak kontra dari pembaca, disini ternyata Bupati Akmal Ibrahim ingin memahami dan mempelajari secara alamiah para komentar, agar masyarakat Abdya bisa berfikir secara realistis dari kebiasaan yang sering terjebak dengan yang diyakini itu sebuah kebenaran.
"Kemudian, ini adalah cara saya memberi warning atau peringatan, bahwa akan ada perubahan kebijakan bahwa mulai tahun depan, tenaga kontrak dan honor itu akan ditiadakan sama sekali, kecuali terhadap tenaga yg sangat dibutuhkan. Dan itupun harus dengan keputusan riil kepala daerah," ungkap Bupati Akmal.
Menurut Bupati Akmal, dengan dibuatnya seperti itu, ini juga caranya melakukan sosialisasi kepada para tenaga honorer dan kontrak, bahwa pemerintah pusat sudah menutup pembahasan tentang tenaga honorer kategori satu maupun kategori dua, namun Bupati Akmal Ibrahim tetap berharap kepada pemerintah pusat agar tenaga honorer K1 dan K2 dapat diangkat menjadi PNS atas keputusan Presiden RI.
"Padahal saya berharap, ada perubahan di tahun politik 2018, tenaga K1 dan K2, dapat diangkat jadi PNS atas keputusan presiden. Meski yg bicara itu langsung seorang menteri, saya masih berharap ada perubahan kebijakan itu," katanya.
Tak hanya mengajak masyarakat Abdya agar hijjrah dari kebiasaan berfikir yang salah, Akmal juga menginginkan tak kalah saing dengan peserta lainnya yang mengikuti tes di seluruh Indonesia.
"Lewat status itu, tanpa kalian sadari, pesan-pesan dan cara berpikir saya sudah sampai sama kalian. Mulailah hijrah dari cara-cara berpikir aji mumpung atau biasa-biasa saja, pada cara yg positif dan progresif. Dan selalu jangan lupakan etika dan kesantunan," ajak Bupati Abdya, Akmal Ibrahim.
Maksud dan tujuan Bupati Abdya, ini juga agar tidak terjadi pemborosan anggaran daerah hanya untuk tenaga honorer dan kontrak yang menghabiskan puluhan miliar rupiah dalam setahun, sedangkan tenaga kontrak atau honorer belum tentu bisa bekerja dengan baik, sehingga anggaran yang dikucurkan untuk itu dianggap hanya sia-sia.
"Itu juga cara saya memberitahu kalian bahwa, tenaga kontrak itu menghabiskan uang daerah puluhan milyar setahun. Sehingga kalau kalian diterima nanti, bekerjalah dengan baik karena kalian telah menghabiskan uang rakyat banyak sekali," tegas Akmal Ibrahim.
Pengakuan Akmal, sejak awal memang tak terniatkan oleh nya untuk pembatalan pengumuman dan penerimaan tenaga kontrak tersebut, diakuinya hanya menginginkan masyarakat Abdya ini agar mampu merubah pola fikir nya yang masih kurang kreatif dan inovatif.
"Dari awal memang tak ada rencana saya membatalkan pengumuman dan penerimaan kontrak. Yg sudah mempersiapkan diri dan admistrasi, lanjutkan seperti biasa," sebut nya.
Mulai saat status ini kalian baca, maka diskusi tentang wacana pembatalan penerimaa kontrak, ditutup.
"Selamat bersaing, semoga berhasil," tutup Bupati Abdya, Akmal Ibrahim.
MUHAMMAD TAUFIK