Hingga saat ini, tercatat 60 persen kepemilikan saham di bursa pasar modal masih dikuasai asing. Namun investasi besar itu hanya ditanam untuk menikmati bunga. Tidak diputar ke dunia usaha secara merata hingga ke seluruh lapisan masyarakat. Sehingga ketimpangan terjadi.
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengingatkan, jika pasar modal tidak mampu mendongkrak roda perekonomian bangsa, maka pasar modal kalah penting dari pada pasar Tanah Abang.
"Karena itulah saya selalu mengatakan bahwa pasar modal penting tapi yang lebih penting lagi Pasar Senen, Pasar Tanah Abang. Tidak ada gunanya (perdagangan) di sini naik tapi di Tanah Abang turun," kata JK dalam sambutannya di acara pembukaan perdagangan, di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Selatan, Selasa (3/1/2017).
Menurutnya, masih tingginya suku bunga acuan adalah persoalan mendasar yang harus dicarikan jalan keluar. Sebab jika suku bunga acuan tidak diturunkan, maka para investor lebih tertarik mendepositokan uangnya di bank ketimbang menginvestasikannya dalam dunia usaha.
JK menegaskan, yang dibutuhkan pemerintah saat ini adalah investor yang menginvestasikan uangnya, untuk mendongkrak roda perekonomian.
"Supaya jangan orang tidur-tiduran dapat bunga, itu juga salah satu harapan kita membangun bangsa ini dengan adil. Karena keadilan lah, inequality (ketidak-setaraan) lah yang menjadi masalah dunia di belakang hari ini," tandasnya.
Termasuk di Indonesia. JK mengatakan, tantangan Indonesia yang belum bisa diatasi hingga kini adalah masalah ketimpangan. Jika masalah ketimpangan ini dibiarkan berlarut-larut, maka jangan heran jika dapat berujung kepada gejolak sosial.
"Karena itulah maka kita berusaha untuk menstabilkan keadaan kita dengan bunga yang lebih, lebih rendah tapi tidak serentak. tetapi secara pelan," kata Kalla.
Ia mengatakan, ketimpangan yang terjadi di Indonesia masih sangat memprihatinkan. Dimana satu persen populasi bisa menguasai 50 persen aset nasional. Oleh karenanya, ia mengingatkan agar para pelaku pasar yang hadir di acara tersebut masih tersedia cukup waktu untuk membenahinya.
"Jadi harus ada singkronnya antara Tanah Abang, pasar Senen, Pasar Kliwon dengan bursa ini. kalau tidak ada singkronnya ngga ada gunanya. Apalagi kalau enam puluh persen investasi di sini masih milik asing," tegasnya.