Gerakan Ekonomi Ummat (GEUM) Kota Langsa yang dimotori Haji Muzakkir.AA.SE.MM. sebagai ketua umum, saat ini tengah menyelesaikan satu proyek perumahan Villa Asri Darussalam, kawasan jalur lintas medan-b.aceh kecamatan langsa timur kota langsa. Yayasan yang baru dideklarasi pada Minggu 2 September lalu, saat diturunkan berita ini sudah mampu melibatkan 72 investor, dengan total investasi Rp. 1.284.000.000 milyar.
Saat diwawancarai, Haji Muzakkir mengatakan, antusias masyarakat sangat luar biasa dalam menyambut gerakan Ekonomi yang dilandasi Syariah ini. Bahkan, anggota yang bergabung, sebelumnya aktif berinvestasi lewat sistem konvensional.
"Alhamdulillah sangat luar biasa melihat antusias masyarakat saat muncul GEUM, artinya sambutan mereka positif terhadap gerakan ini, malah ada berapa anggota dulunya sering investasi konvensional sekarang ini berinvestasi di GEUM," ucapnya.
GEUM yang dimotori Muzakkir.AA.SE.MM sangat didukung oleh para tokoh-tokoh masyarakat ataupun ulama kota langsa, seperti DR.Sulaiman Ismail MAg. DR.Abdulmanaf MAg. DR.Muzakkir Samidan, DR.Muhammad Abubakar. Bahkan, Abati Aramiah Abati Syekh Muhajir juga ikut bergabung, serta Abati Salahuddin, Tgk.Saiful Bahri dan Mustafaruddin.
"Ini sebenarnya harus diketahui oleh masyarakat umumnya, gerakan investasi ini sangat didukung oleh tokoh masyarakat maupun ulama kita, artinya investor tak perlu takut jika ingin menginvestasi GEUM," tandasnya.
Salah satu tujuannya berdiri GEUM adalah, untuk kemandirian ekonomi umat, yang mana ingin melakukan perubahan terhadap kebutuhan pokok selama ini dikuasai non muslim, sehingga harga barang pun sesuka hati mereka.
"Artinya kita ingin melakukan perubahan terkait kebutuhan pokok masyarakat, selama ini kan non muslim yang memegang kendali, jelas sistem yang diterapkan tidak sesuai syariah, otomatis harga pun meningkat drastis, sedangkan dalam syariah tak seperti itu, makanya dengan GEUM ini mudahan kedepannya kita lebih mandiri," paparnya.
Haji Muzakkir menambahkan, seraya pernyataan diatas, kedepannya fokus utama GEUM adalah kebutuhan masyarakat, seperti perumahan yang saat ini tengah dibangun, serta pabrik kelapa sawit mini, CPO, pakan ayam, udang dan ikan pun tengah dirancang.
"Memang fokus kita seperti yang saya katakan tadi, seperti minyak, umpan ayam, udang dan ikan, itu kan kebutuhan selama ini, apalagi minyak goreng yang setiap harinya dikonsumsi oleh masyarakat kita, intinya kemandirian pangan umat menjadi prioritas kita kedepannya," pungkasnya.
Sebagai informasi, tahap awal GEUM berencana untuk mengumpulkan modal sejumlah 2 milyar. Dan 3 bulan mendatang dibuat pertanggungjawaban, pembagian keuntungan serta pengembalian sejumlah dana investasi. Selanjutnya, pihak yayasan akan mengkaji bersama prioritas yang berbentuk kebutuhan pokok dan melihat prospek keuntungan.
"Tahap awal kita target 2 milyar dana investasi, setelah itu 3 kedepan kita buat Laporan pertanggungjawaban (LPJ), terus kita bagi keuntungan dan kita kembalikan modal investasi umat. Setelah itu, baru kita sama-sama kaji kembali, kira-kira usaha apa kedepannya yang bagus dan peluang keuntungan lebih baik, namun usaha yang berbentuk kebutuhan tetap menjadi prioritas utama yang akan kita gerakkan," tutupnya.(*)