Powered by Blogger.

Mobile Menu

Bola

ShowBiz

Bisnis

Asian Games 2018

CPNS 2018

Liputan9

Liputan9
Liputan9

Menu Bawah

Populer

Follow Us

Advertisement

Top Ads

Responsive Leaderboard Ad Area with adjustable height and width.

Advertisement

Masukkan script iklan 970x90px

More News

logoblog

Mendag Bisa Bikin Bulog Dan Petani Tebu Bangkrut

06 August 2018

Anggota Komisi VI DPR Nasril Bahar mengingatkan Bulog berhati-hati menyikapi kebijakan Mendag yang menugaskan BUMN pangan ini membeli gula dari petani lokal dengan patokan harga tertentu. Kebijakan Mendag ini berpotensi membuat Bulog bangkrut.

"Bulog jangan sampai dijorokin pemerintah atau Mendag. Sangat dilematis ketika harga gula tinggi Bulog dipaksa beli gula dari petani dengan harga tinggi. Tapi di satu sisi Mendag terus saja memberikan ijin impor raw sugar kepada importir gula," katanya, Selasa (8/7).

Nasril menilai, gembar-gembor Mendag selama ini yang menyatakan akan meningkatkan kesejahteraan petani tebu dan memproteksi harga gula untuk kepetingan masyarakat, bertolak belakangan dengan kebijakan yang dibuat di lapangan.
"Kebijakan pemerintah yang mengijinkan impor raw sugar besar-besaran jelas sangat paradoks dengan kebijakan untuk melindungi petani dan memproteksi harga gula nasional. Pada akhirnya sekarang ini baik petani ataupun Bulog sama-sama susah. Petani dan Bulog dua-duanya menderita karena kebijakan Mendag," ujarnya.

Menurutnya, yang diuntungkan atas kebijakan gula pemerintah saat hanya adalah importir gula raw sugar dan pengusaha yang mengolah raw sugar menjadi gula kristal putih.
Sebab, importir dan pengusaha tersebut mengambil keuntungan dari impor raw sugar dan pengolahannya raw sugar menjadi gula kristal putih. Sementara, gula kristal putih buatan petani lokal harganya cenderung lebih tinggi.

"Pengusaha samurai yang memperoleh keuntungan dari impor raw sugar ini selama ini tidak mau mengambil gula ataupun tebu petani lokal. Mereka lebih untung beli gula impor raw sugar untuk diolah menjadi gula kristal putih," cetusnya.
Nasril menilai, perlu ada tindakan khusus dari Presiden Joko Widodo untuk melindungi petani gula dan Bulog saat musim panen. Jangan sampai kebijakan Mendag seolah-olah dianggap sebagai kebijakan dari pemerintahan Presiden Joko Widodo.

"Bulog harus waspada melakukan off taker gula. Sepanjang tidak ada proteksi impor gula dari Mendag, maka Bulog akan rugi terus. Sedangkan, petani juga tidak akan mendapatkan untung dari patokan harga gula yang nanggung dari pemerintah sebesar Rp 9.700," katanya.

Politisi PAN ini menilai, impor gula raw sugar sudah melampaui batas. Selain itu, terjadi patgulipat impor raw sugar. "Persoalan gula merupakan permainan pengusaha pemburu selisih harga impor raw sugar dan importir. Sedangkan, petani gula tebu biaya untuk produksi gula semakin tinggi karena tidak ada perhatian dari pemerintah. Jadi sekarang petani kita pada lesu," pungkasnya