Ketua DPP PPP sekaligus Wakil Ketua Fraksi PPP MPR Syaifullah Tamliha menghadiri haul pahlawan nasional KH. Idham Chalid. Syaifullah berharap kader PPP dan NU terus melestarikan ajaran-ajaran KH Idham.
"Bagi saya KH Idham Chalid merupakan guru politik dan panutan. Beliau juga meninggalkan banyak warisan bagi bangsa dan negara kita, khususnya ide dan pemikirannya," kata Syaifullah di sela-sela menghadiri acara Haul di Pondok Pesantren Darul Ma'arif di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, kemarin.
Turut hadir dalam acara haul ini, eks Bupati Hulu Sungai Utara dan kader-kader PPP serta alim ulama se Kalimantan Selatan.
Syaifullah menceritakan, sosok KH Idham merupakan politisi Indonesia yang berpengaruh pada masanya. Tokoh yang menanamkan nilai-nilai kebersamaan dan tidak membenarkan paham radikalisme.
"Apabila semua elemen bangsa meresap pemikiran KH Idham, niscaya negara ini akan rukun dan sejahtera. Kader PPP sudah sepantasnya bersyukur dan bangga dengan jasa-jasa KH Idham," ujarnya.
Dia menambahkan, KH Idham bukan tokoh Kalimantan Selatan sembarangan. Sebab, pernah menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri Indonesia pada Kabinet Ali Sastroamidjojo II dan Kabinet Djuanda.
Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua MPR, Ketua DPR, Menko Kesra, Ketua DPA, serta sejumlah jabatan penting lainnya. Selain sebagai politikus ia aktif dalam kegiatan keagamaan dan ia pernah menjabat Ketua Tanfidziyah Nahdlatul Ulama pada tahun 1956-1984.
"KH Idham menanamkan ideologi Ahlussunnah Wal Jamaah dengan kuat, melanjutkan perjuangan KH Hasyim Asyari. Ideologi yang ditanamkan beliau menghindarkan Islam dari paham radikalisme sehingga memperkuat NKRI," ujarnya.
Syaifullah berharap, pemikiran-pemikiran KH Idham terus dilestarikan oleh kader-kader PPP di seluruh Indonesia, dan kader PPP di Kalimantan Selatan pada khususnya.
"PPP tetap eksis sebagai partai politik seperti sekarang ini karena peran besar KH Idham. Kader PPP jangan pernah sekali-kali merupakan jasa-jasa beliau. Termasuk juga kader-kader Nahdlatul Ulama," harapnya.
Untuk informasi, KH Idham Chalid pada tanggal 19 Desember 2016, atas jasa jasanya, Pemerintah Republik Indonesia, mengabadikan beliau di pecahan uang kertas rupiah baru, pecahan Rp. 5.000.