Powered by Blogger.

Mobile Menu

Bola

ShowBiz

Bisnis

Asian Games 2018

CPNS 2018

Liputan9

Liputan9
Liputan9

Menu Bawah

Populer

Follow Us

Advertisement

Top Ads

Responsive Leaderboard Ad Area with adjustable height and width.

Advertisement

Masukkan script iklan 970x90px

More News

logoblog

MPR Gencar Sosialisasi Empat Pilar

05 June 2018


Pancasila adalah nilai universal yang selaras dengan nilai ajaran Islam. Membenturkan Pancasila dengan ajaran Islam merupakan sikap tidak terpuji.

Hal tersebut disampaikan Ketua DPP PKS Habib Aboe Bakar Alhabsyi, di sela-sela Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan, kemarin.

“Tidak perlu membenturkan nilai Islam dengan Pancasila, itu tidak relevan. Mendikotomikan keduanya juga tidak tepat, misalnya mengatakan orang Pancasilais itu tidak Islamis atau sebaliknya, ini adalah kesesatan berpikir dan upaya memecah belah bangsa.” ungkap Anggota MPR RI dari Dapil Kalimantan Selatan I tersebut.

Lebih lanjut, Aboe menjelaskan bahwa nilai-nilai Pancasila sangat linier dengan ajaran Islam. Dalam Islam dikenal istilah maqashi syariah, atau tujuan dari hukum. Misalkan saja salah satu nilai maqashid itu adalah Hifzhud Diin atau menjaga agama

"Ini tak lain adalah nilai dari sila Ketuhanan Yang Maha Esa. Ada lagi Hifzhun Nafs yaitu menjaga jiwa manusia, tentunya ini adalah juga tujuan dari sila Kemanusiaan yang dalam Pancasila,” Papar anggota Komisi III DPR RI tersebut.

Nilai nilai lain juga dijelaskan oleh Aboe, seperti  Hifzhun Nasl yang tak lain adalah tujuan dari sila Persatuan, kemudian Hifzhul 'Aql yang merupakan nilai Hikmat Kebijaksanaan dan juga  Hifzhul Maal yang merupakan intisari dari sila Keadilan Sosial.

“Jadi semua nilai-nilai yang ada di Pancasila juga ada dalam Islam. Inilah hebatnya para founding father kita, yang mungkin juga terinspirasi dari maqashid syariahnya Islam,”, papar Wakil Ketua Fraksi PKS DPD ini.

Karenanya, jangan sampai masyarakat terpancing dengan isu yang membenturkan antara Pancasila dan Islam. Menurutnya, sudah tidak jamannya lagi rakyat diperalat dengan isu yang tidak berkualitas.

"Jangan mau dibentur-benturkan antara agama dan pancasila, itu semua hanyalah ulah pihak yang tak senang Indonesia rukun dan damai,” terang anggota Pansus Terorisme tersebut.

Dalam kesempatan ini, Aboe juga tak lupa menyampaikan agar masyarakat terus mengembangkan pengamalan Pancasila yang hari lahirnya telah diperingati 1 Juni lalu.

"Dengan pemahaman dan penghayatan yang baik, akan dapat memperkokoh persatuan dan kesatuan Indonesia. Pemahaman dan penghayatan ini harus dilakukan bukan hanya oleh rakyat, tapi juga pemimpin negeri," pungkasnya.