![logoblog](https://3.bp.blogspot.com/-h2g5wrjCTDw/Wz3E6ocavYI/AAAAAAAABH8/nOqtyDL2VnEF_HmhZyjlu59zWRS8t7ZNwCLcBGAs/s1600/blogger.png)
Peredaran Pupuk Ilegal Kian Meresahkan Warga Kalimantan
■ Oleh: Muhammad - 10 May 2018Anggota Komisi III DPR Aboe Bakar Al Habsyi mengapresiasi kerja aparat keamanan yang dapat membongkar masuknya ribuan ton pupuk ilegal. Masuknya pupuk ilegal melalui pelabuhan trisakti ini cukup meresahkan masyarakat, karena melewati pelabuhan terbesar di Kalimantan, bukan melalui jalur tikus.
"Tentunya kejadian ini menimbulkan banyak prasangka, mengapa hal ini bisa terjadi, dan apakah ini baru pertama kali. Tentunya hal tersebut harus direspons secara serius oleh aparat terkait agar kejadian serupa tidak terulang," katanya di Jakarta.
Dia melanjutkan, bila memang komoditinya pupuk yang sesuai standart tentunya negara banyak dirugikan, karena tidak membayar bea masuk import. Sedangkan bila pupuk tersebut diedarkan kepada masyarakat dan tidak memiliki kualitas yang standar tentunya masyarakat yang akan dirugikan. "Ini mengerikan kalau sampai kita kecolongan," cetusnya.
Aboe menambahkan, belum lagi pupuk tersebut di kirim dari china, yang selama ini memiliki citra negatif di tengah masyarakat. Misalkan saja adanya sabu di beton yang diimpor dari China, atau adanya petani dari China yang dikabarkan menanam cabai berbahaya di Bogor. Tentunya kabar ini menambah spekulasi di masyarakat yang dapat menimbulkan keresahan.
Aboe menegaskan, sebagai wakil masyarakat Kalimantan selatan, meminta perkara ini diusut tuntas. Aparat juga perlu memberikan penjelasan yang baik mengenai persoalan ini ke publik, sehingga tidak menimbulkan spekulasi. Dan tentunya, pengelolaan informasi inteljen perlu ditingkatkan agar kedepan tindakan sejenis bisa dihalau oleh aparat.
"Kasus ini harus dipantau dan diawasi agar publik tahu. Perlu ada metode untuk menciptakan efek jera," pungkasnya.