Powered by Blogger.

Mobile Menu

Bola

ShowBiz

Bisnis

Asian Games 2018

CPNS 2018

Liputan9

Liputan9
Liputan9

Menu Bawah

Populer

Follow Us

Advertisement

Top Ads

Responsive Leaderboard Ad Area with adjustable height and width.

Advertisement

Masukkan script iklan 970x90px

More News

logoblog

Komisi III DPR Apresiasi Program KPK Mendengar

13 March 2018


Anggota Komisi III DPR Aboe Bakar Al Habsyi mengapresiasi program KPK bertajuk 'KPK Mendengar' dengan mendatangkan tokoh masyarakat sebagai narasumber guna memberi masukan kepada lembaga anti rasuah itu.

"Program KPK mendengar cukup baik. Ini bagian dari upaya KPK untuk mensosialisasikan gerakan anti korupsi. Selama ini pemberantasan korupsi menjadi fokus utama dalam pembangunan nasional," katanya saat menjadi salah satu narasumber dalam program 'KPK Mendengar' di Kantor KPK, Jakarta, kemarin.

Dalam acara ini, Aboe menyampaikan, sejauh ini kinerja KPK sudah baik. Namun ada beberapa catatan. Di antaranya cara penanganan korupsi. KPK, jelas dia, dalam menangani suatu kasus telah menyebabkan adanya implikasi berupa ketakutan kepada pelaksana program pembangunan.

"Adanya ketakutan pelaksanaan program ini berdampak pada minimnya serapan anggaran pembangunan pemerintah. Silpa banyak sisa," katanya.

Aboe bilang, penanganan korupsi seharusnya jangan sampai menganggu program pembangunan negara. Oleh karenanya, KPK perlu memikirkan agar para PNS atau pejabat terkait tidak takut melaksanakan proyek pembangunan karena cara-cara penanganan korupsi yang tidak tepat. "Jangan sampai tidak ada lagi PNS yang mau jadi pimpro. Bagaimana PNS berani menjabat jadi pimpro, kalau mereka belum apa-apa ketakutan ditangkap?"tanyanya.

Ketua DPP PKS ini menambahkan, saat ini juga perlu ada perbaikan di internal KPK. Dia mendengar level salary pegawai KPK sangat tinggi, ini menimbulkan kecemburuan banyak pihak. Salary besar KPK tentu diperlukan, tapi salary yang tinggi harus berbanding lurus dengan pencegahan. "Ini diperlukan kreatifitas agar ada alat ukur yang jelas antara salary yang diterima dengan out put pencegahannya," ujarnya.

Aboe juga mendengar, ada banyak jabatan yang lowong di KPK. Bahkan Direktur Pengawasan Internal sepengetahuannya sudah tiga tahun kosong, padahal ini sangat diperlukan untuk internal control, utamanya untuk menjamin bahwa pelaksanaan tugas telah sesuai dengan SOP.

"Saya sarankan, posisi-posisi kosong di KPK ini segera diisi agar performa KPK semakin bagus," cetusnya.

Aboe berharap, ke depan soliditas KPK semakin baik. "Saya dengar perbincangan di warung kopi masih ada gap di dalam KPK. Ada yang ngerasa dari Polri-lah, ada yang ngerasa dari Kejaksaan-lah, sehingga harmonisasi belum terlalu bagus. Saya sarankan ini dikondisikan lebih baik, agar semakin kuat KPKnya," pungkasnya.