Powered by Blogger.

Mobile Menu

Bola

ShowBiz

Bisnis

Asian Games 2018

CPNS 2018

Liputan9

Liputan9
Liputan9

Menu Bawah

Populer

Follow Us

Advertisement

Top Ads

Responsive Leaderboard Ad Area with adjustable height and width.

Advertisement

Masukkan script iklan 970x90px

More News

logoblog

Ke Asmat Lagi, Mensos Idrus Bawa Motor Sendiri

23 February 2018
Ada yang tak biasa dan menarik perhatian warga Agats, Kabupaten Asmat, saat menyaksikan Menteri Sosial Idrus Marham melakukan kunjungan kerja untuk kedua kalinya ke wilayah tersebut, Kamis (23/2). 

Sejak pagi sekira pukul 6.00 WIT menjelang kedatangan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) beserta para menteri Kabinet Kerja, warga Agats dan sejumlah distrik terdekat berdatangan menuju dermaga Agats. Mereka antusias menyambut tamu tiba.

Rencananya para menteri akan menyerahkan bantuan dan meninjau sejumlah fasilitas umum untuk warga Asmat. 

Sekira jarak 20 langkah dari bibir dermaga, enam motor listrik sudah disiapkan untuk Menko PMK Puan Maharani, Menteri Sosial Idrus Marham, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri Pendidikan Muhadjir Effendi, Kepala Staf Kerpresidenan Moeldoko, serta Bupati Asmat Elisa Kambu.
Sebanyak enam orang telah disiapkan untuk mengendarai enam motor berbahan bakar listrik itu. Saat rombongan bersiap untuk bergerak dari dermaga menuju titik pertama kunjungan, tetiba Mensos mengambil motor yang disiapkan untuknya. Dengan sigap ia duduk di belakang kemudi mengendarai sendiri motor listriknya. 

"Sudah biar saja saya yang bawa motornya. Ayo Pak Dirjen Linjamsos  (Perlindungan dan Jaminan Sosial) membonceng di belakang saya," tutur Mensos yang pagi itu mengenakan kemeja putih dipadu celana panjang dan bertopi mera bertuliskan TAGANA. 

Dirjen Linjamsos Harry Hikmat menuruti dengan duduk di belakang sang menteri. Melihat hal tersebut warga dan anak-anak terheran-heran. Mereka kemudian spontan bertepuk tangan sambil memanggil-manggil sang menteri.

"Wah Bapak setir sendiri motornya. Padahal tidak mudah loh untuk yang belum biasa berkendara di jalanan Agats. Jalannya tidak terlalu lebar dan terbentang di atas rawa-rawa. Makanya saya kaget Bapak (Mensos, red) setir sendiri motornya," komentar Sugeng, pria asal Banyuwangi, Jawa Timur yang sudah belasan tahun menjadi warga Agats.  

Anak-anak sekolah yang berdiri berderet di kanan kiri jalan menyambut rombongan tampak tak mampu menyembunyikan senyum. Demkkian pula mama-mama (sebutan untuk para ibu di Papua) yang bergerombol di sepanjang jalan yang dilalui Mensos memanggil sang menteri. 

"Pak Menteri hebat sekali bisa bermotor di sini," kata seorang mama, Sarah sambil tersenyum. 

Mensos menganggukkan kepala sambil terus berfokus pada jalanan yang sempit. Keterampilan mengemudi diperlukan di sini, sebab jalanan sempit dan penuh pengendara motor yang membonceng para menteri dan rombongan. 

"Tidak apa-apa saya sudah biasa naik motor seperti ini," ujar Mensos seraya tersenyum. 

Bagi Idrus, momen kunjungan ini adalah kesempatan untuk dekat dengan masyarakat. Ia pun tak ingin keberadaannya berjarak dengan mereka. Idrus menyempatkan berkunjung ke beberapa rumah dan toko kelontong milik warga untuk bersapa. 

"Halo mama apa kabar? Jualan apa saja di toko ini. Ramai kah tokonya? Berapa harga beras per kilo? Telur berapa?, " sapanya kepada seorang ibu yang berdagang sembako. 

Mensos kemudian melanjutkan kunjungannya ke RSUD Agats, bertemu 300 mama dan anak-anak yang tengah belajar, melihat aktivitas PAUD percontohan, serta berdialog dan menyampaikan bantuan sosial untuk penerima Program Keluarga Harapan (PKH), Pengukuhan 30 Personil Taruna Siaga Bencana (TAGANA), peresmian Kampung Siaga Bencana (KSB), dan penyerahan bantuan program Komunitas Adat Terpencil (KAT). 

"Saya bahagia melihat mama mama tersenyum hari ini. Semoga bantuan yang disalurkan hari ini memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi warga Asmat. Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, kami akan memastikan semua bantuan program Kementerian Sosial terdistribusi secara merata untuk mereka yang berhak," harap Idrus. 

Sementara itu, Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Harry Hikmat menyampaikan bahwa tahun 2018 Kementerian Sosial mengucurkan bantuan sosial untuk Provinsi Papua sebesar 717,58 milyar. 

Bansos tersebut terdiri dari Bansos PKH yang mencakup PKH Reguler sebanyak 60.193 keluarga, PKH Disabilitas sebanyak 954 jiwa dan PKH Lanjut Usia sebanyak 1.349 jiwa dengan nilai seluruhnya sebesar 124,90 milyar. Untuk Bansos Pangan Beras Sejahtera terdiri dari beras sejahtera sebanyak 448.931 keluarga dan Bantuan Pangan Non Tunai sebanyak 16.784 keluarga seluruhnya senilai 592,68 milyar.

Dari nilai bantuan tersebut, lanjut Harry, alokasi untuk Kabupaten Asmat sebesar 27,03 milyar. Bantuan itu terdiri dari bansos PKH senilai 6,68 milyar untuk PKH Reguler 3.322 keluarga, PKH Disabilitas 8 jiwa dan PKH Lansia 8 jiwa. Bantuan rastra untuk 13.046 keluarga senilai 17,22 milyar dan Bantuan Hibah Dalam Negeri sebanyak 100 keluarga senilai 33,25 juta.

Selain itu juga diberikan bantuan program Komunitas Adat Terpencil (KAT) sebesar Rp3,1 miliar. (*)