Powered by Blogger.

Mobile Menu

Bola

ShowBiz

Bisnis

Asian Games 2018

CPNS 2018

Liputan9

Liputan9
Liputan9

Menu Bawah

Populer

Follow Us

Advertisement

Top Ads

Responsive Leaderboard Ad Area with adjustable height and width.

Advertisement

Masukkan script iklan 970x90px

More News

logoblog

Ramalan DPR, Ekonomi Indonesia Tahun 2018 Masih Mandek

02 January 2018

Anggota Komisi Perdagangan DPR Nasril Bahar memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun 2018 masih mandek. Pemerintah diprediksi bakal kesulitan mencapai target pertumbuhan ekonomi seperti tercantum di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 sebesar 5,4 persen.

"Tidak ada tanda-tanda 2018 ekonomi akan membaik. Untuk jangka pendek perekonomian di sektor riil khususnya akan stagnan, bahkan berpotensi semakin sulit," katanya kepada wartawan Rabu (3/1).

Politisi PAN ini memprediksi, laju ekonomi tahun depan masih sama dengan tahun ini, mandek diangka 5 persen.

Hal tersebut disebabkan oleh masyarakat yang masih akan menahan belanja. Padahal, konsumsi rumah tangga adalah penyumbang terbesar produk domestik bruto (PDB), yaitu di atas 50 persen.

"Banyak kebijakan pemerintah yang menimbulkan kekhawatiran di kalangan pengusaha. Seperti pajak dan lain-lain. Hal ini sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi," katanya.

Nasril memperkirakan masyarakat masih akan tetap memilih menyimpan uangnya daripada berbelanja. Walhasil, korporasi enggan ekspansi. Kredit perbankan juga akan tertahan.

Anggota Komisi VI DPR ini menambahkan, harapan pendorong laju ekonomi adalah belanja pemerintah. Namun, pemerintah juga bakal kesulitan menggenjot belanja, karena penerimaan pajak yang terbatas dan ruang utang semakin sempit.

"Tahun 2018 adalah tahun pertaruhan pemerintahan Jokowi, apabila ekonomi masyarakat tidak tumbuh, maka bisa berimplikasi serius pada tahun 2019," ingatnya.