![logoblog](https://3.bp.blogspot.com/-h2g5wrjCTDw/Wz3E6ocavYI/AAAAAAAABH8/nOqtyDL2VnEF_HmhZyjlu59zWRS8t7ZNwCLcBGAs/s1600/blogger.png)
Roem Kono Perjuangkan Kelestarian Hutan Sampai ke Eropa
■ Oleh: Muhammad - 17 November 2017Wakil Ketua Komisi IV Roem Kono mengapresiasi sikap negara-negara eropa dalam menyikapi masalah perubahan iklim global di acara Combating Climate Change From Land Use Sector (COP) di Bonn Jerman.
"Kami memberikan apresiasi dan mendorong negara maju khususnya di eropa dalam merealisasikan bantuan dalam rangka kegiatan mitigasi dan adaptasi terkait perubahan iklim," katanya saat memimpin delegasi parlemen RI menghadiri acara COP di Bonn, Jerman, kemarin.
Roem menjelaskan, terkait perubahan iklim global Indonesia memiliki komitmen kuat. Di antaranya melakukan pengelolaan dan perlindungan kawasan hutan.
Dijelaskannya, saat ini parlemen bersama pemerintah sedang merevisi beberapa Undang-Undang. Di antaranya, UU tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya serta UU tentang Kehutanan.
"Parlemen RI juga mendukung pemerintah dalam rangka percepatan pemulihan kawasan dan pengembalian fungsi hidrologis gambut. Kerusakan lahan gambut ini akibat kebakaran hutan dan lahan. Ini bagian komitmen kita," katanya.
Roem menambahkan, DPR juga mendorong peningkatan anggaran pemerintah untuk kegiatan reformasi agraria seluas 9 juta hektar dan Perhutanan Sosial. Selain itu, mendorong pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan, serta penegakan hukum dalam pemberantasan perusakan hutan, terutama illegal logging, dan rehabilitasi hutan dan lahan, serta restorasi lahan gambut, serta perlindungan kawasan konservasi dan pemberdayaan masyarakat desa adat sekitar hutan.
"Indonesia juga telah menyampaikan kontribusi ke global dengan penurunan emisi sebesar 29% melalui sumberdaya sendiri dan 41% bila ada bantuan dari luar negeri," katanya.
Roem berharap, COP ke-23 di Bonn ini menyepakati pandangan tentang isu penting terkait transparancy framework, further guidance untuk NDC terutama mitigasi, adaptation communication.
"Peran negara maju seperti Amerika Serikat, Negara-negara Eropa, Jepang, China dan Korea serta Negara donor lainnya untuk merealisasikan dukungan pendanaan, teknologi dan capacity building, dengan skema yang disepakati bersama sangat penting," ujarnya.
Dia bilang, dalam COP ini delegasi Indonesia jug mendorong sektor kelautan sebagai bagian dari perbaikan perubahan iklim global.
"Universalisme di mana solidaritas universal harus menjadi semangat dari COP ke-23 Bonn untuk menyelesaikan urgensi masalah perubahan iklim dunia," pungkasnya.