Sebanyak 6.000 CPNS Penyuluh Pertanian yang diangkat dari Tenaga Harian Lepas dan Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian dari Tahun 2007 hingga 2009, berusia dibawah 35 Tahun, hari ini mendapat pengarahan dari Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
Pengarahan dan pelepasan CPNS penyuluh pertanian formasi 2017 diwakili 300 CPNS dari Sabang hingga Merauke. Pelepasan CPNS penyuluh Petani ditandai dengan pemakaian topi dan rompi kepada enam perwakilan CPNS dari Propinsi Aceh, Jabar, Jatim, Kaltara dan Papua.
Mentan dalam arahannya meminta kepada seluruh CPNS agar bersungguh-sungguh untuk melaksanakan tugas dilapangan mendampingi Petani. "Anda semua adalah teman dan sahabat saya, kami juga dulu penyuluh tahun 90-an," kata Amran.
Lebih lanjut, Ia memberikan tugas khusus kepada semua penyuluh agar ikut membantu mempublikasikan terobosan-terobosan Kementerian Pertanian (Kementan) di media sosial (medsos).
"Tugas anda nanti harus mempublikasikan materi yang ada dipaparan ini," perintahnya.
Kita, lanjut Amran saat ini sudah tidak impor beras. Malah sudah ekspor. Jagung yang dulunya impor 3 hingga 3,6 juta ton dari Argentina dan Amerika, sekarang tidak. Bawang merah, cabai bahkan bawang merah yang tadinya impor sekarang sudah ekspor minggu lalu kita ekspor ke negara-negara yang tadinya ekspor ke negeri ini.
"Alat mesin pertanian yang kita bagikan naik sampai 2.000 persen, ini semua harus anda buat menjadi viral di medsos," sebutnya.
"Pulang dari sini segera kerjakan, saya akan lihat semua yang dipublikasikan melalui medsos," tambah Amran.
Wahyu Oktofa, THL-TBPP tahun 2009, asal Prop. Jawa Timur dari Kab. Bojonegoro mengapresiasi kebijakan pemerintah saat ini yang memperhatikan petani dari semua sisi usaha dan jaminan harga produksi.
"Khususnya Menteri Pertanian. Beliau sangat mendedikasikan waktu dan fikiran serta tenaganya untuk kesejahteraan petani," ujarnya. (*)