Warga desa Babah Lhung kecamatan Blangpidie, Aceh Barat Daya (Abdya), Murdani (32), diduga menjadi korban pemukulan oleh salah seorang warga setempat berinisial J, pemukulan tersebut hingga mengeluarkan darah dibagian kepala korban, Sabtu (16/9/2017).
Korban Murdani, yang mengalami luka dibagian kepala tersebut terpaksa dilarikan ke RSUTP Abdya, di Padang Meurante, Susoh, oleh warga sekitar demi mendapatkan penanganan medis dari pihak rumah sakit.
Insiden pemukulan tersebut terjadi di halaman rumah koran sekitar jam 13.30 WIB, begitu mengetahui, warga sekitar langsung berhamburan ke jalan dan rumah korban, saat mendengar suara teriakan dari korban dan istri korban Enda yang meminta tolong.
Pantauan media ini disana, puluhan warga setempat yang hendak mengetahui pemukulan tersebut, dan merasa kesal terhadap perilaku pelaku. Sedangkan dihalaman rumah korban, tampak beberapa bercak darah dan rambut diduga milik korban yang jatuh dilantai teras rumah.
Menurut keterangan beberapa saksi mata yang melihat saat kejadian, awalnya, pelaku tanpa basa-basi mendatangi rumah korban dan langsung mengambil dan membanting handphone korban yang sedang digunakan ke lantai.
"Leuh diseumpom hp, laju dipoh, sampo ceh Mur (sapaan Murdani) reubah bak aleu, leuh nyan aju diteugon le mando, (Setelah hp dibanting, langsung dipukul, hingga Murdani tersungkur ke lantai, setelah itu langsung ditekan oleh mando (sapaan J)," ungkap saksi mata, Aris yang saat itu ia sedang berada dikios nya yang tak jauh dari lokasi kejadian.
Insiden pemukulan terhadap korban Murdani berawal dari alat penyaring pasir milik temannya Bahtiar, yang menurut saksi selama ini alat tersebut digunakan oleh pelaku J. Kemudian, Bahtiar meminta rekan kerjanya dibagian alat berat excavator ini, untuk membawa pulang alat penyaring itu ke rumah nya, dan Murdani pun mengambilnya dilokasi pengambilan pasir yang berada sungai irigasi desa setempat.
Namun, hal tersebut tak diterima oleh pelaku, sehingga pelaku menelepon Murdani dengan mengancam akan membunuh korban, tak lama selang waktu setelah saling komunikasi, tiba-tiba pelaku J sudah tiba dirumah korban, akhirnya, na'as Murdani di tangan pelaku J pun terjadi, hingga Murdani sempat tak sadarkan diri beberapa menit akibat dihantam pelaku.
"Awalnya dari ayak (alat penyaring pasir) punya Bahtiar, selama ini digunakan Mando, tapi Bahtiar menyuruh Ceh Mur untuk dibawa pulang, dan setelah itu Mando menemui Ceh Mur dan langsung memukulnya," kata Aris mengulang cerita Murdani kepadanya.
Saat ini, insiden tersebut sudah dilaporkan kepada Polsek Blangpidie guna mendapatkan penanganan kasus, pihak kepolisian pun sudah memanggil korban demi dimintai keterangan, serta sudah turun ke lokasi kejadian guna mengambil beberapa bukti dan keterangan saksi-saksi.
Muhammad Taufik