![logoblog](https://3.bp.blogspot.com/-h2g5wrjCTDw/Wz3E6ocavYI/AAAAAAAABH8/nOqtyDL2VnEF_HmhZyjlu59zWRS8t7ZNwCLcBGAs/s1600/blogger.png)
Hamdan: Syarikat Islam Tak Akan Berubah Jadi Parpol
■ Oleh: Muhammad - 26 July 2017Ketua Umum Syarikat Islam Hamdan Zoelva menegaskan bahwa Syarikat Islam (SI) tidak akan berubah menjadi partai politik atau mendirikan partai politik, namun kegiatan politiknya dapat dilakukan dengan mengupayakan kemandirian ekonomi. Penguasaan atas ekonomi oleh segelintir pihak sesungguhnya adalah musuh besar bagi kebangsaan kita. Oleh sebab itu, perjuangan ekonomi adalah bagian dari politik. Sebuah politik tingkat tinggi.
Hamdan mengharapkan, pengurus Pusat/Lajnah Tanfidziyah, mencanangkan Catur Program yaitu konsolidasi total organisasi, ekonomi, pendidikan, siyasah.
Dia bilang, SI membutuhkan konsolidasi di semua tingkatan organisasi untuk menjalankan dakwah ekonomi. Kata dia, dakwah ekonomi didorong oleh fakta; tidak adanya ormas yang mengkhususkan diri di bidang ini. Selain itu, ketimpangan ekonomi yang sangat tinggi. Rasio Gini kita adalah 0,43.
"Untuk maksud ini kita sudah membuka kursus pengusaha muda melalui Sekolah Dagang Syarikat Islam, Kopsi, PT. Syarikat Dagang Investama, bekerjasama dengan LPDB dan mendorong berdirinya Lembaga Keuangan Mikro Syariah, dan sebagainya," katanya dalam acara pelantikan pengurus DPW SI Sulawesi Tengah, Rabu (26/7)
Hamdan menghimbau agar program SI didukung dengan baik. "Saya mengajak para pemikir ekonomi untuk mendukung konsep perekonomian dan memperkuat dakwah ekonomi."
Catur program yang lain, lanjut dia, adalah pendidikan dan siyasah. Pendidikan dimaksudkan agar SDM organisasi terbangun dengan sistematis. Organisasi ini juga tak menutup pintu bahkan mendorong keaktifan para anggotanya di berbagai partai politik dengan karakteristik yang mulia.
Gubernur Sulteng yang diwakili oleh Asisten Bidang Pemerintahan Dr. Gachruddin D. Yambas, menyampaikan harapan agar Syarikat Islam dapat berpartisipasi mendukung kegiatan pembangunan dengan segera menyesuaikan diri dengan memperkuat SDM, mengembangkan kerja keras, cerdas dan ikhlas.
"Bukan program untuk memenuhi kepentingan pengurusnya."