Powered by Blogger.

Mobile Menu

Bola

ShowBiz

Bisnis

Asian Games 2018

CPNS 2018

Liputan9

Liputan9
Liputan9

Menu Bawah

Populer

Follow Us

Advertisement

Top Ads

Responsive Leaderboard Ad Area with adjustable height and width.

Advertisement

Masukkan script iklan 970x90px

More News

logoblog

Cek Toko Sebelah, Pasti Harga di E-Warong Lebih Murah 

09 January 2017

Kementerian Sosial secara maraton terus meluncurkan E-Warong untuk pemenuhan sembako murah kepada rakyat tidak mampu. Yang terkini, peluncurannnya di Depok, Jawa Barat (9/1/2017).

Hal itu menurut Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dijalankan untuk mewujudkan tekad pemerintahan JKW-JK memberikan harga sembako yang murah kepada masyarakat tidak mampu. 

"Di warung ini masyarakat tidak mampu juga dididik untuk bisa membeli barang sesuai kebutuhan. Harga beras disini medium 7.900-8000 rupiah perkg dan beras premium 11.800 rupiah perkg lebih murah dibanding harga umum 9.500 perkg sedangkan tipe premium 12.800 perkg. Sedangkan harga gula 16.000 di luar sedangkan di ewarong 12.500 rupiah perkg," tegas mensos saat meresmikan eWarong ke 187 di kota Depok, Jawa Barat, hari ini.

Mensos menegaskan saat ini pengembangan E-Warong sudah lebih dari 300 di seluruh Indonesia. Untuk kota Depok sendiri akan dikembangkan pada tahun ini. Pemilik E-Warong, kata Khofifah, bisa mengatur dana yang diberikan untuk keperluan yang dibutuhkan. Bahkan, sisa uang yang ditrasfer pemerintah bisa ditabung. 

Khofifah menjelaskan, E-Warong juga bisa dijadikan tabungan untuk investasi pendidikan anak. Misalnya, kata dia, pencairan Januari 2017 yang diberikan pemerintah bisa ditabung. Sebab, pada Mei tahun ini, juga akan dicairkan kembali uang ke penerima manfaat.

"Kalau anaknya kelas 5 atau 6 SD, duit kan bisa ditabung untuk kebutuhan kenaikan kelas. Jangan diambil buat sekolah anak bantuan ini," ujarnya.

Menurut Khofifah, E-Warong mengajarkan penerima manfaat untuk menabung. Dengan rajin menabung, artinya penerima manfaat bisa terbebas dari hutang, dan jeratan rentenir.

Kartu E-Warong bakal diberikan kepada penerima program keluarga harapan dan beras sejahtera (rastra). Di Depok tercatat ada 11.421 penerima PKH dan 43.000 penerima rastra. Setiap bulan, penerima rastra bakal mendapatkan bantuan Rp110 ribu, yang bisa dibelanjakan untuk membeli kebutuhan pokok sehari-hari."Kalau bantuan PKH uangnya bisa dicairkan. Kalau Rastra tidak," ujarnya.

Lebih jauh ia menuturkan semangat program PKH untuk memutus mata rantai kemiskinan dari anak penerima manfaat. Soalnya, bantuan PKH bisa dimanfaatkan untuk anak sekolah. "Sedangkan orang tuanya akan diberdayakan dalam membentuk koperasi," ujarnya.

Ia mengatakan E-Warong merupakan agen bank yang telah ditunjuk oleh pemerintah. Di Depok, agen bank yang mengelola E-Warong adalah Bank BNI. Total ada empat bank yang mengelola E-Warong di Indonesia, yakni Bank Mandiri, BNI, BTN dan BRI.

Kepala Dinas Sosial kota Depok Kania Parwati menjelaskan pemerintah berencana meresmikan 43 warung serupa di 11 kecamatan.

"Dalam waktu dekat ada dua lagi yang akan kita resmikan. Dua lainnya di Kecamatan Tapos dan Cipayung. Yang baru diresmikan hari ini satu, di wilayah Kecamatan Sukmajaya. Di warung itu khusus hanya bisa beli sembako dengan kartu E-Warong," kata Kepala Dinas Sosial Kota Depok, Kania Parwanti.

Dia menjelaskan, besaran dana penerima PKH tidak sama. Sebab PKH diberikan bantuan per komponen, seperti balita, ibu hamil, lansia, dan anak yang sekolah. Untuk pelajar SMA mendapatkan Rp1 juta, SMP Rp750 juta, SD Rp400 juta per tahun.

"Kalau balita mendapatkan Rp1,2 juta, ibu hamil Rp1,2 juta, dan bantuan tetap penerima Rp 500 ribu setahun. Satu keluarga hanya tiga komponen atau tiga anaknya yang diakomodasi, dapat menerima bantuan," ujarnya.