Petani dalam kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) keluhkan kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) berjenis solar yang terjadi sejak sepekan terakhir, hal tersebut menjadi kendala bagi petani ketika saat turun ke sawah musim tanam rendeng tahun 2018-2019 ini.
Ungkapan tersebut disampaikan salah satu pengurus Unit Pengelola Jasa Alsintan (UPJA) dinas pertanian dan pangan Abdya, Zahari, bahwa banyak mesin traktor 4WD dan juga hand traktor tidak bisa beroperasi.
"Akibat kelangkaan solar tersebut menjadi terhambat proses bajak sawah, padahal pemerintah kabupaten setempat sudah mencanangkan musim tanam (MT) di daerah itu ditargetkan tiga kali dalam setahun," ungkap Zahari, Senin (25/11/2018).
Padahal, dikatakan Zahari, antara Babinsa Kodim 0110 Abdya bersama dinas pertanian dan pangan Abdya juga pihak SPBU, bahwa kebutuhan minyak solar untuk mesin bajak sawah tertangani dengan catatan adanya surat rekomendasi dari dinas terkait.
"Pengambilan minyak solar untuk mesin bajak harus ada rekomendasi dari dinas pertanian, tapi pihak SPBU hanya memberikan cuma 2 (dua) jerigen saat kami ambil, sedangkan kebutuhan kita lebih banyak," katanya.
Menurutnya, program pemerintah Abdya dengan menargetkan musim tanam tiga kali setahun itu direspon positif oleh masyarakat petani, malah dengan program tersebut petani berharap dapat meningkatkan kesejahteraan.
"Semangat petani menjadi berkurang akibat dari kejadian seperti ini, program pemerintah sudah bagus, tapi dukungan bahan bakar itu masih lemah," ucapnya.
Harapannya, pemerintah bersama lintas sektor yakni pihak kepolisian dapat segera menangani masalah yang sedang terjadi.
"Kami berharap pemerintah juga harus menyelesaikan persoalan ini, kebutuhan solar untuk traktor pembajak sawah harus terpenuhi, jika tidak maka program tanam tiga kali setahun gagal," sebut Jauhari.