Powered by Blogger.

Mobile Menu

Bola

ShowBiz

Bisnis

Asian Games 2018

CPNS 2018

Liputan9

Liputan9
Liputan9

Menu Bawah

Populer

Follow Us

Advertisement

Top Ads

Responsive Leaderboard Ad Area with adjustable height and width.

Advertisement

Masukkan script iklan 970x90px

More News

logoblog

Tangisan Haru di Acara Penyambutan Miftahul Jannah

18 October 2018
Pemerintah kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) menerima kepulangan Miftahul Jannah (21) atlet Blind Judo yang didiskualifikasi panitia pelaksana Asian Para Games di Jakarta beberapa waktu lalu, hal ini diterima Wakil bupati Abdya Muslizar. MT di ruang lobi kantor Bupati setempat, Kamis (18/10/2018).

Penerimaan kepulangan Miftahul Jannah ini disambut dengan penuh haru dari ratusan masyarakat Abdya dari berbagai kalangan. Miftah disambut dengan tarian rebana dan pemasangan kalung bunga oleh istri Wabup Abdya Safra Muslizar.

Selanjutnya, Miftahul Jannah juga di 'peusijuk' (tepung tawar) oleh Wabup Muslizar. MT, Kapolres Abdya AKBP Andy Hermawan, SIK, MSc, Dandim 0110 Abdya Letkol Arm Iwan Aprianto, SIP, mewakili Kejari Abdya, Ketua MAA Abdya yang diwakili Sabirin. Sy dan tokoh masyarakat.

Wabup Abdya Muslizar. MT, saat memberikan sambutan pada acara penerimaan kepulangan Miftahul Jannah sempat tertahan ucapan ketika mengucapkan selamat datang kepada putri terhebat Abdya itu karena rasa harunya yang tak mampu ditahan.

Dan, Wabup pun melanjutkan sambutan dimana hal yang terjadi saat ini pada Miftahul Jannah merupakan atas kekuasaan Allah SWT, dimana Allah SWT memperlihatkan bukti atas kekuasaan Nya dengan cara Miftah digugurkan dari peserta pertandingan.

"Ini merupakan suatu bukti, bahwa janji Allah SWT itu pasti, siapa yang bertaqwa kepada Allah dengan menjauhkan segala larangan Nya, serta mentaati segala perintah Nya, Allah akan memberi jalan keluar dan rezeki yang tak disangka-sangka," ujar Wabup Abdya, Muslizar. MT.

Lanjut Wabup, saat hari ini Allah SWT memberikan bukti, bahwa atlet blind judo asal kabupaten Abdya mewakili Indonesia di Asian Para Games mendapat perlakuan yang tak pantas, dimana Miftah didiskualifikasi dari peserta.

"Hari ini tidak ada yang terpikir oleh kita semua disini, janji Allah itu secara beruntun, dibuktikan kepada kita yang memiliki keyakinan, dan akidah yang sama dengan ananda kita Miftahul Jannah," ungkap Wabup.

Kemudian, Wabup juga menegaskan bahwa akidah wajib dijaga dan dipertahankan. Dikatakan nya jangan hanya hendak tercapai sebuah cita-cita dan prestasi, akidah bisa hancur.

"Jangan hanya karena mengejar prestasi, lalu kita hilangkan jatidiri, jangan hanya karena mengejar dunia, lalu kita gadaikan akidah, dan ini bukan hanya sekedar jilbab, tapi ini cara Allah, kita tidak usah berdebat masalah itu (diskualifikasi Miftahul Jannah), ini cara Allah menampakkan kepada umat Islam, yang selama ini sudah menggadaikan akidahnya, dengan hal-hal kecil, dibuktikan kepada kita semua," tegasnya.

Kepada Miftahul Jannah, Wabup menyampaikan bahwa mempertahankan prinsip atau sikap yang telah dilakukan nya adalah kebanggaan bagi umat Islam di seluruh penjuru dunia.

"Sekali lagi, selamat datang pada ananda (Miftahul Jannah), kami bangga karena ananda mampu mempertahankan prinsip, sebab, jangan hanya karena mengejar prestasi akidah tergadaikan," ucapnya.
Sebelumnya, Direktur IE ABDYA Zulkarnain juga memberikan sambutannya atas permintaan pemerintah Abdya, dimana, Zulkarnain dianggap sebagai motivator dalam hal berbagi atas rezeki yang didapat selama ini.

Zulkarnain mengatakan, sebenarnya ia tak bersedia menyerahkan hadiah yang pernah diikrarkannya tersebut diserahkan dihadapan umum, sehingga, ia memilih langsung mengantarkan nya sendiri ke kediaman orang tua Miftahul Jannah yang berada di desa Padang Baru kecamatan Susoh, malam setelah Miftahul dijemput di perbatasan antara Abdya - Nagan Raya.

"Saya mohon maaf pak Wabup, sebenarnya saya tidak mau hadir disini, saya tidak berniat untuk memberikan di khalayak ramai, saya takut mungkin keluarga Miftah nya tersinggung, jadi mohon ijin pak Wabup, semalam saya diam-diam datang sendirian kesana ke rumah beliau (orang tua Miftah), tapi dipaksa di telpon untuk hadir disini hanya demi kebersamaan, dan saya berharap kepada kita semua tidak ada niat nya ria, tapi apa yang kita lakukan ini Lillahita'ala," pinta Zulkarnain.

Direktur IE ABDY ini, dalam keadaan menahan tangis haru nya, juga berharap kepada segenap masyarakat, agar apapun yang dilakukan didasarkan dengan dorongan batin yang bersih, dan ia juga berharap menyangkut dengan akidah agar semua umat Islam tergugah hati nya untuk terus membela.

"Jika yang menyangkut akidah dan agama kita (agama Islam), dan sebangsat (bejat) apapun kita, se zalim apapun kita, disaat akidah disaat agama kita yang muncul yang bagus, marilah batin kita tersentuh untuk hal-hal yang begini, dan apapun yang terjadi hari ini semoga menjadi berkah bagi kita semua dan bagi Aceh Barat Daya tercinta," harap Zulkarnain.

Dalam kesempatan itu, Zulkarnain atas nama Direktur IE ABDYA menunaikan janjinya yang pernah diikrarkan di media sosial beberapa waktu lalu, dimana ia memberikan hadiah umrah buat Miftahul Jannah yang dianggap sebagai Srikandi Abdya dalam hal menjaga akidah dengan mempertahankan sikap.

Penyerahan secara simbolis hadiah umrah dari Zulkarnain, ia meminta kepada Kapolres Abdya AKBP Andy Hermawan, SIK, MSc untuk menyerahkan nya kepada atlet Blind Judo Miftahul Jannah.

Dan, atas pemerintah Abdya, Miftahul Jannah juga diberikan hadiah uang tunai sebesar 45 juta rupiah. Penyerahan hadiah ini langsung diserahkan oleh Wabup Abdya Muslizar. MT didampingi Sekda Abdya Drs. Thamrin, Kapolres Abdya Andy Hermawan dan Dandim 0110 Abdya Letkol Arm Iwan Aprianto.