Powered by Blogger.

Mobile Menu

Bola

ShowBiz

Bisnis

Asian Games 2018

CPNS 2018

Liputan9

Liputan9
Liputan9

Menu Bawah

Populer

Follow Us

Advertisement

Top Ads

Responsive Leaderboard Ad Area with adjustable height and width.

Advertisement

Masukkan script iklan 970x90px

More News

logoblog

Berharap Ustad Jadi Cawapres Prabowo

07 August 2018

Ketua DPP PKS Aboe Bakar Al Habsyi mengingatkan penentangan terhadap pencalonan Ustad Abdul Shomad dan Salim Sehat al Jufri sebagai cawapres berarti sama saja dengan membangkang terhadap petuah ulama.

"Capres dan cawapres hasil Ijtima ulama semua tawadhu, nggak ngejar kekuasaan. Soal ijtima ulama kemarin adalah bentuk perhatian ummat Islam terhadap NKRI. Salah satu pembahasannya berkenaan dengan Pilpres merupakan bukti bahwa ummat Islam menyokong pilar demokrasi di republik ini," katanya di Jakarta.

Menurutnya, sikap capres capres hasil ijtima ulama harus diapresiasi positif, karena adalah bagian sinergi antara ulama dan umara.

Aboe secara khusus berterima kasih atas kepercayaan para ulama yang memberikan rekomendasi kepada Salim Segaf Al Jufri sebagai Cawapres di 2019. Keluarnya nama Ketua Majelis Syuro PKS sebagai kandidat cawapres yang direkomendasikan para ulama membuktikan bahwa PKS adalah bagian tak terpisahkan dari ummat.

"Rekomendasi adalah representasi kepercayaan ummat terhadap PKS, karenanya kami pastikan akan menjaga amanah ini dengan baik. Oleh karenanya, kami pastinya akan mengkonsolidasikan mensin partai dengan optimal," ujarnya.

Aboe berharap, setelah pendaftaran Insha Allah PKS akan gas pol untuk memenangkan pasangan yang direkomendasikan oleh ijtima’ ulama tersebut.

PKS sadar, bahwa politik sangat dinamis. Bisa saja ada perubahan yang terjadi hinggal 10 Agustus mendatang. Namun PKS yakin bahwa suara para ulama ini pasti akan sangat didengar oleh partai koalisi.

Selain itu, Pak Prabowo sebagai capres yang diusung pasti akan memperhatikan masukan ulama ini dengan seksama. Karena selama ini beliau saya kenal sangat dekat dan sangat hormat dengan para ulama.

"Saya melihat wajar kalau hasil ijma ulama di tanggapi secara beragam. Namun jangan sampai nyinyir dengan hasil ijma’ ulama. Karena ijma’ ulama itu forum serius, yang hadir juga bukan orang sembarangan," katanya.

Bahkan kalau diperhatikan, Kyai Ma’shum dari Bondowo hadir meskipun pakai selang infus dan tabung oksigen. Beliau bersemangat hadir dari pelosok timur Jawa dengan kondisi sakit karena melihat ijtima’ ulama ini dipandang sebagai forum yang sangat penting.

"Adab sederhananya, nyinyir terhadap hasil ijima’ ulama sama saja dengan merendahkan ulama. Jika berbeda pilihan politik itu sah sah saja, tanpa perlu merendahkan hasil ijtihad ulama," ingatnya.

Aboe mengaransi, PKS akan sekuat tenaga mengamankan hasil ijtima’ ulama tersebut. "Menurut saya, baik Habib Salim maupun ustad Shomad semuanya ok. Kita semua bahkan sudah mendengar statemen habib salim yang menyampaikan UAS lebih baik," pungkasnya.