Sekretaris Forum Jurnalis Aceh Barat Daya (ForJA) mengaku berang dengan kasus pelecehan seksual terhadap anak semakin merajalela di daerah setempat, dimana sejak awal tahun 2018 hingga kini saja sudah mencapai puluhan kasus yang menimpa generasi bangsa. Ditambah lagi dengan kasus pelecehan seksual beberapa hari lalu yang diduga pelakunya suami dari seorang guru ngaji tempat korban menimba ilmu agama.
Keprihatinan Sekretaris ForJA, Muhammad Taufik akan terus mengawal proses hukum yang sedang berjalan hingga tuntas, dan berharap kepada penegak hukum agar memberikan hukuman yang setimpal dengan perbuatan pelaku dan juga sesuai undang-undang perlindungan anak, hal ini diungkapkan nya, Senin (30/7/2018).
"Jelas kita merasa berang. Ini tidak bisa dibiarkan, pelaku harus dihukum setimpal. ForJA akan mengawal kasus ini," ungkap Muhammad Taufik, Sekretaris ForJA Abdya.
Kepekaan pada semua pihak terhadap kasus predator anak ini, Taufik mengatakan tak sekedar dengan komentar di medsos dan diskusi semata, namun gerak cepat juga tindakan nyata sangat dibutuhkan.
"Berbusa dan patahpun jari anda berkomentar dimedsos tidak ada artinya jika tidak dibarengi dengan aksi nyata. Anda-anda, kita perlu peka terutama di desa kita dulu, jangan sampai kejadian serupa terjadi di desa anda pula," ujar Taufik.
Dalam mengatasi dan meminimalisir kejahatan tersebut, pemerintahan desa juga diharapkan dapat melakukan langkah-langkah yang dibutuhkan, seperti hal nya memberikan pemahaman kepada masyarakat dan orang tua agar selalu menjaga dan menantu anak-anaknya setiap saat.
"Aparatur desa juga punya peran dalam hal ini. Desa punya anggaran, kepada tidak digunakan untuk memerangi tumbuhnya predator ini," harap Taufik.
Menurutnya, sejumlah kasus pelecehan seksual terhadap anak yang terkuak di Abdya merupakan bukti bahwa kurangnya sosialisasi tentang kewaspadaan orang tua akan lingkungan anak dan tentang hukuman yang akan diterima pelaku jika berani mencoba melakukan hal terlarang ini.
"Perlu semua pihak untuk melakukan sosialisasi tentang kewaspadaan terhadap lingkungan anak dan hukuman yang akan diterima pelaku," katanya.
Untuk itu, diharapnya kepada semua unsur terkhusus di Abdya untuk sama-sama mengambil peran dalam hal menyapu bersih para predator anak di Abdya.
"Perlu peran semua unsur tentunya untuk menyapu para predator tidak bermoral ini,, seperti Dinas Syariat Islam, Dinas Pendidikan dan MPU Abdya," tutupnya. (*)