Tim Pengukuran dan Pembebasan, perencanaan pembangunan jalan dua jalur pemerintah kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), menggelar rapat bersama anggota tim dan para kepala desa (Keuchik) yang wilayah desa nya jalur dilalui tersebut di aula Bappeda Abdya, Kamis (26/7/2018).
Rapat yang dipimpin Wakil bupati Abdya, Muslizar. MT serta Sekretaris Daerah (Sekda) Drs. Thamrin, ini merupakan pembahasan kelanjutan perencanaan pembangunan jalan dua jalur setelah melakukan pengukuran yang berlangsung dua hari.
Tim Pengukuran dan Pembebasan perencanaan pembangunan jalan dua jalur, Ir. Moch. Tavip, MM mengatakan rapat kelanjutan paska pengukuran tersebut merupakan tindak lanjut keseriusan pihak pemerintah dalam mewujudkan impian masyarakat sejak lama itu.
"Target kita tahun 2018 ini sudah mulai gerak, saya bersama tim akan berupaya semaksimal mungkin agar impian masyarakat ini segera terwujud," ungkap Ir. Moch. Tavip Kepala Dinas PUPR Abdya disela-sela acara rapat berlangsung.
Tambah Kadis Tavip, keseriusan pemerintah daerah mempercepat pembangunan jalan dua jalur direspon positif oleh para Keuchik dan camat, terutama masyarakat yang bangunannya terkena dampak. Mereka (Keuchik dan Camat) menyambut baik dan juga akan membantu pemerintah daerah dalam hal pemberian pemahaman kepada masyarakat agar pelaksanaan nya berjalan sebagaimana harapan.
"Hari ini kita duduk bersama camat Blangpidie dan Susoh, serta bersama 14 Keuchik yang desa termasuk yang akan dibangun jalan dua jalur," sebutnya.
Secara terpisah, Keuchik Kedai Siblah, Yulizar mengakui program yang selama ini diteriaki oleh masyarakat Abdya sudah ditanggapi oleh pemerintah daerah, Yulizar sangat bersyukur atas respon pemerintah saat ini terhadap harapan rakyat yang menginginkan daerahnya lebih berkemajuan dan memiliki keindahan di pusat ibukota kabupaten.
"Ini memang menjadi harapan yang besar bagi saya, dan saya yakin ini berhasil," tutur Yulizar.
Didampingi Keuchik Geulumpang Payong, Syafi'i, Keuchik Yulizar mengaku sangat sedih jika dijalan persada tersebut akan terus jatuh korban tabrakan akibat jalur yang tidak tertata dengan baik, karena almarhum orang tua nya pernah menjadi korban tabrak kendaraan sepeda motor di jalan lintas di desa nya itu.
"Cukup orang tua saya yang meninggal tertabrak dijalan itu akibat jalan semrawut, janganlah sempat yang lain," ujar Yulizar turut diiyakan Keuchik Syafi'i.
Keyakinan Yulizar menginginkan terbangun nya jalan dua jalur di negeri Breuh Sigupai tersebut memang tak sekedar bicara, sebab, warganya yang terkena dampak bangunan juga sangat mendukung. Dan ia akan berusaha semaksimal mungkin demi tercapainya cita-cita bersama.
"Masyarakat saya 80 persen sangat mendukung, dan saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk keberhasilan ini, saya akan lakukan pendekatan dengan masyarakat," tegasnya.
Selain Yulizar, Keuchik Kuta Tuha, Sudirman juga mengutarakan hal yang sama, bahwa dukungan nya juga masyarakat desa Kuta Tuha untuk melahirkan jalan dua jalur sangat positif, ia selaku kepala pemerintahan desa telah menemui sejumlah warga yang bangunannya terkena dampak pembangunan jalan.
"Sangat sepakat, beberapa masyarakat yang terkena bangunan menyampaikan sangat sepakat, dan malah ada sebagian yang sudah saya temui rela bangunannya tanpa dibayar sepersen pun, begitu lah niatnya memiliki jalan dua jalur," ungkap Keuchik Kuta Tuha, Sudirman dan ikut dibenarkan Darwis Keuchik Baharu kecamatan Blangpidie.
Selain Wabup Abdya Muslizar. MT ikut rapat kelanjutan itu, Sekda Abdya Drs. Thamrin juga sama, Kadis Perkim dan LH diwakili, Kadis PUPR Ir. Moch. Tavip, MM, Camat Blangpidie Zulbaili Latif, Camat Susoh Zulfan, Keuchik desa Kedai Siblah, Yulizar, desa Kuta Tuha, Sudirman, Geulumpang Payong, Syafi'i, desa Kedai Paya, Baihaqi, dan Keuchik desa Baharu, Darwis.
Sedangkan dari kecamatan Susoh tampak hadir sebagian Keuchik yaitu Keuchik desa Ujung Padang, Syaril, SE, desa Geulima Jaya, Miswar, desa Pulau Kayu, Mukhlis Satria, desa Padang Baru Selamat M. Din, Keuchik desa Pawoh, Said Mirdad, Keuchik Durian Rampak, Erliyus, Keuchik desa Durian Jangek, Edi Nurrhadi
Keuchik Pantai Perak, Nasri Aziz dan Keuchik desa Padang Hilir, Rusman Hamimy. Namun pengakuan dari salah satu Keuchik, yang tidak sempat menghadiri rapat lanjutan hari ini tetap sepakat sebagaimana yang lainnya.
Muhammad Taufik