Powered by Blogger.

Mobile Menu

Bola

ShowBiz

Bisnis

Asian Games 2018

CPNS 2018

Liputan9

Liputan9
Liputan9

Menu Bawah

Populer

Follow Us

Advertisement

Top Ads

Responsive Leaderboard Ad Area with adjustable height and width.

Advertisement

Masukkan script iklan 970x90px

More News

logoblog

Gawat! Predator Sodomi 19 Anak di Aceh Barat Daya, Ini Respon Istri Gubernur

03 February 2018
Menyikapi maraknya kejahatan terhadap anak yang menimpa sejumlah murid dalam kabupaten Aceh Barat Daya, maka istri Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, Darwati A Gani mendatangi sekolah dalam Kabupaten Abdya dalam hal menindaklanjuti kejahatan pelecehan seksual dan sodomi di kabupaten tersebut, Sabtu (3/2/2018).

Dalam sambutannya istri Gubernur Aceh mengatakan, bahwa hal tersebut harus segera di tindaklanjuti, mengingat jika hal tersebut dibiarkan maka akan semakin merajalela, dalam hal ini sekolah juga diharapkan agar memperbanyak kegiatan-kegiatan selain belajar. Menurutnya, pentingnya aktivitas dan peran dari sekolah dengan membuat kreativitas demi mencegah permasalahan seperti yang sudah terjadi di sekolah tersebut.

"Kita harapkan yang terjadi disini tidak terjadi di tempat lain, dan yang paling penting pihak sekolah berkomunikasi langsung dengan orang tua murid," kata Darwati A Gani.

Didampingi istri bupati Abdya Ida Agustina, ketua Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi Aceh Amrina Habibie, Darwati juga mengungkapkan penanganan kasus pelecehan seksual dan kekerasan terhadap anak dapat dilakukan bersama-sama dengan harapan tidak menelan korban berikutnya.

"Kita harus melakukan gerakan bersama dan ini harapan kita masalah yang terakhir, kita berharap yang sudah menjadi korban tidak kembali menelan korban," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua P2TP2A Aceh, Amrina Habibie, menjelaskan bahwa kasus sodomi yang dilakukan oleh seorang guru ngaji di Kabupaten itu terhadap 19 anak perlu dilakukan pemulihan, sebab jika hal ini tak segera dilakukan maka diperkirakan akan menimpa korban berikutnya.

"Karena hal yang seperti ini sering terjadi, bahwa anak-anak yang menjadi korban, ke depannya akan menjadi pelaku, ini yang perlu diawasi oleh kita semua," ucap Amrina, Ketua P2TP2A provinsi Aceh.

Mengingat kasus pelecehan seksual dan sodomi yang terjadi di Abdya, dengan tegas ketua P2TP2A Aceh Amrina menyebutkan akan melakukan upaya-upaya agar pelaku kejahatan seksual terhadap anak dapat dihukum seberat-beratnya, artinya pelaku harus diberikan hukuman yang setimpal dengan perbuatan yang telah dilakukan, dan juga ia akan berupaya agar pelaku pelecehan seksual tersebut mendapatkan hukuman penjara dan hukuman badan.

"Saya akan berupaya agar pelaku nya dihukum sesuai undang-undang perlindungan anak dan juga qanun jinayah, ini akan saya upayakan," tegas Amrina Habibie.

Ditambahkan pisikolog P2TP2A Aceh, Dra. Endang Setyaningsih, M.Pd, bahwa efek dari sodomi ini akan sangat jauh sekali untuk perkembangan psikologis anak atau korban, di mana korban dapat menderita ketakutan, depresi, kecemasan, gangguan tidur, stress bahkan terkadang anak bisa lari ke narkoba.

Tak hanya itu, anak juga mudah marah, merasa rendah diri, memiliki ketakutan yang berlebihan, gangguan makan, bahkan kehilangan kepercayaan diri terhadap kejantanan nya.

"Juga bingung dengan identitas seksualnya, ketinggalan pelajaran, bisa bunuh diri, dan kelak bila telah dewasa memiliki masalah dalam hubungan intim dengan pesangannya,  dan bahkan menjadi pelaku seperti yang saya sampaikan tadi," ujar psikolog, Endang Setianingsih.



Muhammad Taufik