Powered by Blogger.

Mobile Menu

Bola

ShowBiz

Bisnis

Asian Games 2018

CPNS 2018

Liputan9

Liputan9
Liputan9

Menu Bawah

Populer

Follow Us

Advertisement

Top Ads

Responsive Leaderboard Ad Area with adjustable height and width.

Advertisement

Masukkan script iklan 970x90px

More News

logoblog

Dana Desa Terancam Penalti, Wabup Abdya Beri Sinyal Keuchik Diganti

01 January 2018
Wakil Bupati Aceh Barat Daya (Abdya), Muslizar. MT, meminta kepada kepala dinas DPMP4 kabupaten Abdya, agar mencari solusi atau langkah terakhir terhadap desa yang dianggap terancam penalti anggaran dana desa tahap kedua tahun 2017.

Hal ini disikapi Wabup Muslizar. MT menyangkut pernyataan Kadis DPMP4 Abdya, Ruslan Adly di salah satu media online, Senin (1/1/2018), terkait terancam nya dana desa tak dapat dicairkan akibat permasalahan di tingkat aparatur desa nya tak kunjung tuntas.

Muslizar. MT menegaskan, anggaran dana desa tidak boleh tersendat hanya ulah perselisihan pendapat segelintir aparatur, dan hal ini Wabup meminta untuk segera diatasi, sehingga akibat dari itu tak harus dialami oleh masyarakat desa setempat tersebut.

"Jika desa tidak dapat dicairkan dana, maka aparatur nya yang bermasalah," ungkap Wabup Abdya, Muslizar. MT kepada media ini.

Mengingat yang menerima manfaat dari dana desa tersebut masyarakat banyak, maka Muslizar. MT tak menginginkan masalah di internal aparatur desa semakin berlarut, dan dengan secepatnya dicarikan solusi mengatasi masalah yang sedang terjadi, sehingga masalah aparatur tak berimbas kepada pembangunan desa.

"Jika masalah itu di administrasi, tentu administrasi nya kita perbaiki, dan jika di Keuchik atau aparatur desa yang bermasalah maka mereka yang harus kita perbaiki," jelasnya.

Dikatakan nya, permasalahan yang terjadi di desa yang dimaksud yakni desa Gelanggang Gajah kecamatan Kuala Batee kabupaten Abdya tersebut, memang telah lama dilaporkan, sehingga pembinaan pun sudah dilakukan karena ditemukan penyimpangan penggunaan dana desa yang menjadi temuan Inspektorat Abdya pada saat itu.

Lanjut Muslizar, kepada seluruh aparatur desa diminta untuk tidak mempertahankan prinsip masing-masing, sebab, jangan hanya ulah sejumlah aparatur, ribuan masyarakat yang menjadi korban. Dan ia menegaskan, solusi terakhir terhadap aparatur desa tersebut ialah berhentikan dari jabatannya.

"Jadi paling yang terakhir eksekusi, dan kita tawarkan tiga opsi, yang pertama mengundurkan diri, menyelesaikan, dan ketiga diberhentikan, jadi jangan main-main dengan aturan," ungkapnya. 

MUHAMMAD TAUFIK