Powered by Blogger.

Mobile Menu

Bola

ShowBiz

Bisnis

Asian Games 2018

CPNS 2018

Liputan9

Liputan9
Liputan9

Menu Bawah

Populer

Follow Us

Advertisement

Top Ads

Responsive Leaderboard Ad Area with adjustable height and width.

Advertisement

Masukkan script iklan 970x90px

More News

logoblog

PPP: Boikot Produk Amerika, Inggris dan Spanyol

17 December 2017

Wakil Ketua Fraksi PPP Syaifullah Tamliha mengajak umat Islam bersatu memboikot produk Amerika Serikat. Tindakan ini sebagai bentuk perlawanan terhadap sikap Donald Trump yang menyatakan Yerusalem Sebagai ibukota Israel.

"Perlu ada implementasi melawan Trump dan Amerika. Caranya dengan tidak membeli produk-produk buatan AS atau buatan perusahaan Yahudi," katanya di Jakarta, Senin (18/12).

Syaifullah menyarankan, selain memboikot produk AS. Warga muslim Indonesia juga sebaiknya memboikot produk buatan Inggris dan Spanyol. Sebab, kedua negara ini adalah antek-antek Yahudi, yang kerap membantu Israel menindas Palestina.

"Kita jangan beli alutsista dari Inggris dan Spanyol. Perusahaan makanan cepat saji milik AS, pesawat tempur dan produk buatan Inggris dan Spanyol juga sebaiknya tidak usah dibeli lagi oleh kita, karena mereka ketiganya negara kepanjangan tangan Yahudi," kata anggota Komisi I DPR ini.

Politisi asal Kalimantan Selatan ini menyarankan, umat muslim tidak hanya sebatas melawan AS dan Yahudi dengan demo turun ke jalan. Lebih penting tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari.

"Yang berbau Amerika dan Yahudi harus kita tinggalkan. Kita bisa hidup dengan memakai produk dalam negeri kok. Ayam goreng buatan Indonesia lebih lezat ketimbang restoran ayam goreng cepat saji milik Amerika," katanya.

Syaifullah menambahkan, pemerintah Indonesia bila perlu Investasi di Yerusalem Timur untuk membela Palestina. Sebab, tindakan Trump mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel perlu di respon dan di lawan balik dengan kebijakan politik plus ekonomi.

"Indonesia kalau bisa segera bangun kedutaan besar di Yerusalem Timur. Sebagai bentuk pengakuan terhadap Palestina. Emang Amerika saja yang bisa bangun kedutaan di Yerusalem," usulnya.
Syaifullah mengingatkan, kedepan akibat pernyataan Presiden AS atas Yerusalem sebagai ibukota Israel akan membuat situasi dunia semakin panas. Bahkan bukan tidak mungkin akan terjadi pertumpahan darah yang dahsyat di Yerusalem.

"Jika terjadi pertikaian di Yerusalem kita tetap harus membela rakyat Palestina. Ingat Palestina itu negara yang berjasa, sebab negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia," ujarnya.

Dalam kesempatan ini, Syaifullah juga mendukung langkah pemerintahan Jokowi yang telah mengimbau kepada seluruh negara-negara OKI untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel. Namun, katanya, hal tersebut belum cukup menjawab keresahan masyarakat atas pernyataan Donald Trump.

"Sikap Presiden Jokowi sudah betul. Selain menjalankan politik bebas aktif, Indonesia juga harus turut serta ikut menciptakan perdamaian dan kemerdekaan bagi negara-negara tertindas," pungkasnya.