Powered by Blogger.

Mobile Menu

Bola

ShowBiz

Bisnis

Asian Games 2018

CPNS 2018

Liputan9

Liputan9
Liputan9

Menu Bawah

Populer

Follow Us

Advertisement

Top Ads

Responsive Leaderboard Ad Area with adjustable height and width.

Advertisement

Masukkan script iklan 970x90px

More News

logoblog

Di Hardikda ke 58, Ini Penjelasan Wabup Muslizar Soal Larangan Sidak SMA

07 September 2017
Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), menggelar upacara  Hari Pendidikan Daerah (Hardikda) Aceh Ke-58 tahun 2017, di halaman Kantor Bupati setempat Kamis (7/9/2017). 

Agenda rutin tahunan itu, sengaja digelar karena mengingat Hardikda Aceh tersebut merupakan simbol keistimewaan pendidikan di bumi Serambi Mekkah, sebab, sejarah Hari Pendidikan ini diawali ketika pemimpin Aceh meletakkan tonggak sejarah berdirinya Universitas Syiah Kuala, IAIN Ar-Raniry dan Dayah Mayang Tgk Chik Pante Kulu yang berada dalam satu lokasi, yakni Kota Pelajar Mahasiswa atau Kopelma Darussalam. 

"Selanjutnya, pada tanggal 2 September 1959,Presiden Soekarno meresmikan kampus Darussalam sebagai tonggak pendidikan di Aceh, "baca Muslizar.MT dalam teks pidato Gubernur Aceh Irwandi Yusuf.

Dan, sejak tanggal tersebut, pemerintah Aceh menetapkan Hari Pendidikan Daerah yang saat ini sudah diganti menjadi Hari Pendidikan Aceh, dan juga perlu diketahui, bahwa perayaan hari tersebut bukan hanya sekedar diwarnai upacara semata, namun harus lebih dari itu, Hardikda itu harus dijadikan mimentum untuk memperbaiki diri, dalam hal ini pendidikan di daerah harus lebih maju dan berkualitas. 

"Upacara ini sebagai pendorong kita agar kita bisa bekerja keras demi menjadi kan pendidikan yang berkualitas, "sebutnya. 

Dalam kesempatan itu, Wabup Abdya Muslizar.MT selaku pemimpin di daerah, ia berharap kepada semua elemen di Abdya, agar bisa bersama - sama pemerintah merasa bertanggung jawab terhadap kualitas pendidikan di daerah. 

"Kami berharap agar pendidikan di Abdya yang bermutu, dan kepada seluruh elemen supaya bisa bekerja sama dengan pemerintah demi pendidikan di Abdya yang lebih baik, "harap Muslizar.MT. 

Dikatakan nya, Bupati dan wakil bupati Abdya saat ini bukanlah seorang pejabat, akan tetapi, Akmal-Muslizar yang sekarang menjabat sebagai Bupati dan wakil bupati Abdya hanya lah sebagai pemimpin rakyat, serta ia memastikan bahwa pemimpin ini selalu siap dalam mengayomi rakyatnya. 

"Kami bukan lah pejabat, tapi kami pemimpin, kami ada bersama bapak, dimana bapak berada, disitu ada kami, dan kami tidak protokuler, "ungkap Muslizar.MT penuh haru. 

Muslizar juga meluruskan, bahwa selama ini sudah muncul pemahaman, dimana Bupati dan Wakil bupati tidak berhak melakukan sidak di sekolah-sekolah, sebab, sekolah SMA sederajat saat ini dibawah pemerintah provinsi, namun hal itu disebut Muslizar.MT sangat keliru, sebab, Bupati tersebut merupakan wakil dari pemerintah pusat dan provinsi.

"Perlu kami luruskan, bahwa ada anggapan bupati tidak berhak melakukan sidak disekolah SMA, perlu kami tegaskan, Bupati itu wakil pemerintah pusat, jadi semua 'lat batat kaye Bate' (apapun yang ada) di daerah ada hak bupati, "tegas Wabup Muslizar.MT. 

Wabup Muslizar.MT juga mengucapkan rasa terima kasih kepada guru-guru, sebab, menurut nya, siapapun dia yang menjadi sukses tak terlepas dari seorang guru, apalagi dengan Wabup sendiri, alumni SMA N 5 Abdya ini dapat berdiri dihadapan para guru, hal itu juga berkat didikan dari guru-guru. 

"Terima kasih bapak ibu guru, kami ada disini karena ada bapak ibu guru, "ungkap Wabup Muslizar. 

Pantauan Istanapos.com, pelaksanaan upacara yang berlangsung khidmat itu, bertindak sebagai pembina upacara Wakil Bupati Abdya Muslizar.MT dan Said Alwi dari guru SD N 1 Blangpidie sebagai pemimpin upacara.

Selain kepala sekolah dan seluruh dewan guru, disana hadir juga Sekda Abdya Drs Thamrin, Ketua DPRK Abdya Zaman Akli, Forkopimkab Abdya, Staf ahli, Asisten dan seluruh Kepala Dinas Badan dan Kantor.


Muhammad Taufik