![logoblog](https://3.bp.blogspot.com/-h2g5wrjCTDw/Wz3E6ocavYI/AAAAAAAABH8/nOqtyDL2VnEF_HmhZyjlu59zWRS8t7ZNwCLcBGAs/s1600/blogger.png)
Bahaya Kalau Rakyat Apatis Terhadap Parpol
■ Oleh: Muhammad - 30 May 2017Pendekatan sosiologis evolusi Masyarakat dikenal dengan tahapan - tahapan masyarakat kumpulan (Band) setelah itu berevolusi menjadi suku, berevolusi menjadi chiefdoms kemudian menjadi negara Pristin (negara awal) selanjutnya menjadi negara sekunder dan terakhir menjelma menjadi negara modern.
Kelompok - kelompok dalam masyarakat ini akhirnya mempercayai dan menyerahkan sepenuh kepada negara untuk memenuhi kebutuhannys. Jadi dalam perspektif ini terbentuknya negara adalah merupakan kesepakatan dari kelompok - kelompok masyarakat bahwa negara sebagai pelaksana dan menjamin terpenuhinya kebutuhan Fisik dan Non fisik masyarakat.
Yang dituangkan dalam Sistim Politik (Semua peraturan formal), dan dalam menjalankan Sistim politik yang harus ditaati dan dilaksanakan oleh masyarakat negara mempunyai ciri yang khas yaitu memonopoli kekerasan yang memang dalam pelaksanaannya dibatasi oleh Undang-undang.
Dalam kontek inilah merebak dan menjamurnya kelompok identitas yang didasarkan pada keagamaan dan kedaerahan sebagai konsekuensi belum terakomodasinya kebutuhan fisik dan non fisik masyarakat, maka praktis memilih penyelesaian untuk tetap survive dengan cara nya sendiri - sendiri melalui kelompok yang sejalan dan sepaham dengan cara pandangnya
Perjanjian bersama antara negara dan rakyatnya dalam pemenuhan kesejahteraan dan keamanan dalam pengertian yang luas bahwa negara bukan hanya pemerintah yang sedang berkuasa saja. Tapi juga merupakan tanggung jawab dari seluruh Partai - partai politik yang ada di Indonesia.
Partai politik adalah bagian integral dari negara, karena tujuan utamanya merealitas kongkritkan apa yang menjadi kemauan seluruh rakyatnya dan tugas parpol adalah melaksanakan dan mengawasi agar tujuan itu tercapai. Melaksanakan dan mengawasi kemauan dari rakyat tentu melalui kader - kader parpol yang duduk di eksekutif dan legislatif
Merebaknya kelompok Identitas ditanah Air merupakan "lampu merah" dan pukulan telak buat partai politik. Dimana secara gamblang dan lugas rakyat tidak lagi mempercayai partai politik sebagai sarana memperjuangkan segala kebutuhan dan aspirasi mereka. Rakyat telah terbangun dan bisa melepaskan belenggu mimpi buruknya selama ini.
Jargon dan slogan pembela rakyat kecil hanyalah nyanyian surga yang di orkestra kan para politisi menjelang Pilkada, Pileg dan Pilpres belaka, dan rakyat mencatat ini lubuk hati mereka yang paling dalam.
Tujuan partai Politik yang sakral telah didegradasi oleh para elit menjadi tujuan kelompoknya saja, maka kepentingan rakyat bukan prioritas utama parpol.
Memperjuangan aspirasi rakyat hanyalah lips service belaka.
Adanya paksi - paksi dalam tubuh sebuah Partai membuat kebijakan partai selalu tidak mendapatkan dukungan yang bulat dan ada zero option terhadap lawan politik di dalam tubuh partai politik membuat banyak kader parpol yang dengan mudahnya exodus ke Parpol lainnya .
Kaderisasi sebagai nilai dasar perjuangan partai telah lama diabaikan parpol di Indonesia tidak lagi mempunyai roh perjuangan Sakral.
Maraknya korupsi - korupsi yang dilakukan oleh kader - kader partai politik membuat makin jebloknya nilai mereka dihadapan masyarakat. Kondisi seperti ini akan membahayakan kehidupan kita berbangsa dan bernegara. Jika rakyat telah apatis terhadap partai politik yang merupakan saluran resmi memperjuangkan aspirasinya.
Opini
Oleh: Chairuddin Simatupang
(Anggota Dewan Pakar Partai Golkar)